Madiun - Badan Urusan Logistik Sub Divre IV Madiun, Jawa Timur, terpaksa menghentikan distribusi beras bagi rakyat miskin di Kabupaten Ngawi akibat tunggakan pembayaran di wilayah setempat yang belum lunas. Kepala Bulog Sub Divre IV Madiun Taufan Akib, Kamis, mengatakan distribusi raskin yang ditahan tersebut adalah jatah untuk September dan Oktober 2012. "Jumlah tunggakan pembayaran raskin di wilayah Bulog Sub Divre IV Madiun sejak Juli hingga September 2012 mencapai Rp1,867 miliar. Dari jumlah tunggakan tersebut, sebanyak Rp1,394 miliar di antaranya adalah tanggungan Pemerintah Kabupaten Ngawi dan sisanya Kabupaten Madiun," ujar Taufan Akib kepada wartawan. Menurut dia, dari 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Ngawi, hanya dua kecamatan saja yang telah menerima jatah raskin bulan September dan Oktober, yakni Kecamatan Karangjati dan Pangkur. Sementara, 17 kecamatan lainnya belum menerima. Dari 17 kecamatan tersebut diperkirakan ada sekitar 94.580 rumah tangga sasaran (RTS) yang belum menerima raskin. Adapun jumlah total RTS di Ngawi yang menerima raskin mencapai 108.167 RTS. "Belum lunasnya tunggakan pembayaran raskin ini disebabkan karena masalah klasik. Yakni ulah dari oknum perangkat desa yang belum menyetor ke Bulog. Meski sudah berkali-kali diingatkan, namun masih terus terulang," kata Taufan. Untuk itu, lanjutnya, bulog terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait di Pemkab Ngawi dan Madiun guna menyelesaikan masalah ini. Diharapkan, Bupati Ngawi dan Bupati Madiun memberikan sanksi tegas kepada oknum perangkat desa tersebut. Data bulog setempat mencatat, dari 17 kecamatan yang masih menunggak pembayaran raskin tersebut, tertinggi adalah tunggakan Kecamatan Paron yang mencapai Rp153 juta, lalu Kecamatan Widodaren sebanyak Rp118 juta, Kecamatan Kedunggalar Rp89 juta, Kecamatan Mantingan Rp87 juta, dan Kecamatan Pitu Rp85 juta. Sedangkan sisanya bervariasi antara Rp3 juta hingga Rp69 juta. Setiap bulan, Bulog Sub Divre IV Madiun harus mendistribusikan jatah raskin sebanyak 2.776 ton. Jumlah tersebut untuk memenuhi pagu sebanyak 185.124 rumah tangga sasaran (RTS) di seluruh wilayah Bulog Madiun. Sesuai dengan Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) BPS tahun 2011, jumlah peserta program raskin meningkat menjadi 185.124 rumah tangga sasaran (RTS) di seluruh wilayah Bulog Madiun. Sebelumnya hanya 146.037 RTS dengan jatah raskin sekitar 2.190 ton. Kepala Bagian Perekonomian Kabupaten Ngawi Triana, saat dihubungi terkesan enggan berkomentar menanggapi hal tersebut. "Saya belum bisa menjawabnya. Saat ini saya masih banyak acara," kata Triana. (*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012