Bojonegoro - KPU Bojonegoro, Jawa Timur, menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) pilkada 1.038.376 atau bertambah 167 dari pengumuman DPT yang sudah berjalan sejak 7-21 September sebanyak 1.038.209.
Ketua KPU Bojonegoro Mundzar Fahman, Senin, mengatakan penyebab bertambahnya DPT karena pemilih yang belum masuk dalam DPT yang diumumkan, pindah desa sehingga belum terdaftar di tempatnya yang baru.
Sesuai laporan panitia pemilihan kecamatan (PPK), lanjutnya, DPT sebanyak 167 pemilih itu dari Kecamatan Kota 121 pemilih, Baureno 14 pemilih, Ngambon tujuh pemilih, Kedungadem 14 pemilih, Tambakrejo empat pemilih, Balen dua pemilih dan Purwosari satu pemilih.
"Meskipun ada tambahan DPT, jumlah tempat pemungutan suara (TPS) tidak berubah tetap 2.602 TPS," kata anggota KPU lainnya M. Masjkur, menambahkan.
Mengenai jumlah pemilih di setiap TPS, lanjutnya, tidak masalah, rata-rata masih dibawah 600 pemilih sehingga masih ideal.
"Dengan jumlah dibawah 600 pemilih tidak akan terjadi penumpukkan pemilih di TPS," kata Masjkur, menegaskan.
Menjawab pertanyaan Mundzar optimistis jumlah DPT pilkada di wilayah setempat sudah tidak ada tambahan lagi setelah ini.
"Saya kira DPT tidak akan bertambah lagi dan lima pasangan peserta pilkada semuanya sudah kami lapori adanya tambahan DPT," kata Mundzar dengan nada meyakinkan.
Mengenai tata cara pemungutan suara, menurut Masjkur, mengacu pada UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan diubah dengan UU Nomor 12 Tahun 2008 yang mengatur tata cara pemilihan di setiap daerah dengan dilakukan pencoblosan.
Perubahan sistem pilkada dengan cara mencoblos, lanjutnya, tidak berpengaruh di masyarakat, meskipun dalam Pemilu Legislatif dan Pilpres yang lalu dengan sitem mencontreng. Alasannya, masyarakat lebih akrab dengan sistem mencoblos, dibandingkan dengan sistem contreng.
Pilkada di daerah setempat, diikuti tiga pasangan parpol yaitu M Thalhah-Budiyanto (Partai Golkar dan PKPB), Suyoto-Setyo Hartono (PAN, Partai Gerindra dan Partai Demokrat), dan M. Choiri-Untung Basuki (PPP, PKNU,PKB,PKS, Partai Hanura, PNBKI dan PKPI).
Selain itu, juga dua pasangan jalur independen yaitu Andromeda Qomariah-Sigit Budi Ismu dan Sarif Usman-Syamsiah Rahim. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012