Pamekasan - Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Pamekasan, Madura, Edy Subianto, diduga hilang di tempat kerjanya di Malaysia dan kini keluarganya berupaya mencari kabar serta keberadaannya. Minari, orang tua Edy, di Pamekasan, Sabtu menjelaskan anaknya berangkat ke Malaysia menjadi TKI sejak 15 tahun lalu. Selama sekitar dua tahun lebih, Edy sering mengabarkan keberadaannya di Malaysia. "Bahkan Edy pernah berkirim uang kepada saya selama lima kali berturut-turut sebesar Rp500.000," katanya. Ia menuturkan, terakhir Edy sempat menelepon dirinya dan mengabarkan hendak pulang ke kampung halamannya di Pamekasan untuk menjenguk keluarganya. Sejak saat itu, Edy tidak pernah menghubungi Minari lagi dan hingga kini tidak ada kabar beritanya. Pihak keluarga juga telah berupaya mengecek kepada teman-teman dan tetangganya yang memiliki saudara yang bekerja di Malaysia, namun tidak ada yang mengetahuinya. "Saat berangkat ke Malaysia, anaknya masih berumur 3 bulan. Saat ini sudah kelas II SMP," kata Minari menuturkan. Perempuan tua yang mengaku telah berusian 72 tahun ini mengaku sudah putus asa untuk mencari informasi keberadaan anaknya Edy. Kini ia hanya bisa pasrah dan berharap anaknya segera kembali ke kampung halamannya di Kelurahan Bugih, Pamekasan. Minari menuturkan, anaknya Edy berangkat menjadi TKI di Malaysia mengikuti temannya, tidak melalui lembaga pemerintah, yakni Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans). Atas dasar itulah, maka keluarga Minari, tidak melaporkan tentang hilangnya Edy ke Dinsosnakertrans Pamekasan. Minari berangkat ke Malaysian bersama istrinya Nur Hayati. Namun sesampainya di Malaysia, ia berpisah dan istrinya bersuami lagi dengan sesama TKI asal Indonesia. Sejak adanya kabar perpisahan itulah, Minari tidak ada kabar beritanya lagi. "Padahal Edy anak aya yang paling taat di antara lima saudara lainnya. Dia tidak pernah mengeluh dan protes," tuturnya dengan linangan air mata. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012