Tuban - Perajin batik Tuban kesulitan memasarkan produksi batik tenun gedog di pasar dalam negeri sehingga hanya mengandalkan pangsa pasar luar negeri dengan jumlah terbatas. Ketua Kelompok Batik Gedog Sekar Ayu di Desa Kedungrejo, Kecamatan Kerek, Tuban Uswatun Hasanah (42), Sabtu mengatakan produk batik tenun gedog di desanya hanya bisa dipasarkan ke luar negeri melalui kelompok perajin batik di Bali dengan jumlah sekitar 10 potong/bulan. Pembelinya, jelasnya, merupakan kolektor dari berbagai negara, di antaranya Amerika Serikat dan Jepang, selain negara lainnya. "Di dalam negeri pembelinya sangat jarang sekali, sebab biasanya hanya untuk mas kawin ketika pernikahan," katanya, ketika ditemui di sela-sela acara peresmian Pabrik Semen Gresik IV di Tuban. Menurut dia, batik tenun gedog di dalam negeri biasanya dimanfaatkan untuk mengendong bayi, sedangkan kalau dimanfaatkan pakaian safari di dalamnya dilengkapi kain halus, sebab kainnya kasar. "Di luar negeri batik tenun gedog dijadikan koleksi," katanya, mengungkapkan. Mengenai harga batik tenun gedog, jelasnya, bervariasi mulai Rp1,5 juta hingga Rp3 juta/potong, bergantung kualitas garapan pembatiknya. Uswatun yang pernah menerima Upakarti 2011 untuk kategori pelestarian budaya itu, menjelaskan para perajin batik gedog yang masuk anggota kelompoknya sebanyak 42 perajin masih terus memproduksi batik gedog. "Saat ini masih ada sekitar 300 potong batik tenun gedog yang belum bisa kami pasarkan. Meski demikian, saya tetap membeli batik tenun gedog produksi para perajin," ungkapnya. Menurut dia, proses pembuatan sepotong batik tenun gedog membutuhkan waktu cukup lama, sebab para perajin menenun kain sendiri hingga membatik dan memberi warna dengan memanfaatkan bahan alami berbagai aneka tumbuh-tumbuhan. Pewarna batik tenun gedog, antara lain pohon mahoni, "indigo", "secang", "tinggi", "tegeran", "jambal", "jaranan", "nangka" dan "vera"yang semuanya mudah diperoleh di wilayah Kecamatan Kerek. Khusus pohon vera yang dimanfaatkan sebagai pewarna daunnya, sedangkan tumbuhan lainnya kebanyakan yang dimanfaatkan kulitnya. "Daun jati sebenarnya juga bisa dimanfaatkan sebagai pewarna hijau, tapi luntur," ujarnya. Ia menambahkan seorang perajin mampu menyelesaikan satu potong batik tenun gedog dengan panjang 3 meter lebar 60 centimeter dalam sepekan. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012