Bojonegoro - Dinas Perhutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Bojonegoro, Jawa Timur, akan menyiapkan benih tembakau Virginia Voor Oogst (VO) dan Jawa sebanyak 150 kilogram pada musim tanam mendatang. Kepala Bidang (Kabid) Usaha Bidang Perkebunan Dishutbun Bojonegoro Khoirul Insan, Jumat, mengatakan persiapan benih tembakau tersebut diperoleh dari panen benih hasil penangkaran tanaman tembakau seluas 1,5 hektare di Desa Pekuwon, Kecamatan Sumberrejo. Di kebun pembenihan hasil kerja sama dengan Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas) Malang itu, diperkirakan akan diperoleh sekitar 120 kilogram tembakau Virginia VO dan Jawa. "Panen benih tembakau sudah berjalan sekitar 60 persen," jelasnya. Sementara itu, lanjutnya, pihaknya juga masih memiliki persediaan benih tembakau Virginia VO dan Jawa, sisa pembenihan tahun lalu sebanyak 30 kilogram. Ia menjelaskan benih tembakau sebanyak 150 kilogram itu bisa dimanfaatkan untuk areal tanaman tembakau sekitar 15 ribu hektare. "Rencananya benih tembakau kita bagikan kepada para petani secara gratis," jelasnya. Menurut dia, progam pembagian benih tembakau Virginia VO jenis T 45 dan Jawa jenis beligon itu sudah berjalan sejak 2008 lalu sebagai usaha memulihkan kemurnian tanaman tembakau yang ditanam petani. Pertimbangannya,lanjutnya, dengan memanfaatkan benih tembakau baik Virginia VO dan Jawa yang merupakan hasil penangkaran sendiri itu memiliki keunggulan, antara lain selain produksinya bagus juga benihnya murni sekaligus memiliki daya kecambah hingga sekitar 80 persen. "Kami kurang tahu persis daya kecambah benih yang dimanfaatkan petani sebelum ada pembagian benih gratis," ujarnya. Yang jelas, katanya, setelah ada pembagian benih gratis para petani selalu memanfaatkan benih hasil penangkaran Dishutbun. Sebelum ada pembagian benih gratis, menurut dia, sebagian besar petani di wilayahnya lebih senang memanfaatkan benih yang merupakan hasil penangkaran petani sendiri dengan mengambil benih tanaman tembakaunya yang ditanam. "Di samping kualitasnya sudah tidak murni lagi, juga produksinya rendah," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012