Bojonegoro - Pemkab Bojonegoro, Jawa Timur, optimistis target perolehan dana bagi hasil (DBH) migas sebesar Rp300 miliar di dalam APBD Perubahan 2012 bisa tercapai, tidak terpengaruh menurunnya produksi minyak siap jual di daerahnya.
Kepala Dinas Pendapatan Daerah Pemkab Bojonegoro Herry Sudjarwo, Kamis, mengatakan target perolehan DBH sebesar Rp300 miliar tidak sulit tercapai, dengan memperhitungkan harga minyak dunia sejak triwulan III hingga saat ini cukup stabil 112,12 dolar Amerika Serikat/barel.
Meskipun, lanjutnya, produksi minyak siap jual dari sejumlah lapangan di daerahnya sampai triwulan III (Desember 2011-Agustus 2012) baru tercapai 17,027 juta barel dari prognosa sebesar 24,609 juta barel pada 2012.
"Sepanjang tidak ada bencana alam yang mengakibatkan produksi sumur minyak berhenti, target DBH Rp300 miliar bisa tercapai bahkan bisa terlampaui," ucapnya, menegaskan.
Ia menyebutkan lapangan sumur minyak Sukowati yang dikelola "Joint Operating Body" (JOB) pada triwulan III produksinya turun menjadi 5,436 juta barel yang semula produksi triwulan II sebesar 6,113 juta barel.
Terjadinya penurunan produksi itu, lanjutnya, karena mengalami gangguan teknis akibat sumur minyak Sukowati mengeluarkan air, pada 14-17 September.
"Karena mengeluarkan air produksi minyak terpaksa berhenti," ungkapnya.
Namun, tambahnya, sumur minyak Sukowati di lapangan A di Desa Campurejo, Kecamatan Kota dan lapangan B di Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, saat ini produksinya sudah normal kembali.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012