Jakarta - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto meminta agar tidak ada adu domba antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Kepolisian karena kedua institusi sama-sama bertugas untuk memberantas korupsi di Indonesia. Hal itu disampaikan oleh Menko Polhukam di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Sabtu, terkait dengan tindakan aparat Polri yang mendatangi penyidik KPK bernama Kompol Novel Baswedan karena dianggap menghilangkan nyawa seseorang beberapa tahun lalu. Aksi itu menyebabkan sejumlah aktivis hukum dan HAM berkumpul di gedung KPK untuk memberikan dukungan kepada KPK. "Masing-masing memiliki argumentasi, silahkan soal teknis kepada mereka (KPK dan Kepolisian --red). Saya ingin menjaga dinamika di lapangan antara KPK dan Polri, jangan sampai mereka diadu domba, mereka menjadi tidak rukun, tidak harmonis. Mereka sama-sama memberantas korupsi di negeri ini," katanya. Oleh karena itu, kata Menko Polhukam, KPK dan Kepolisian serta Kejaksaan justru harus diperkuat. "Jangan ... dilemahkan, ...pengadilan juga tetap kita perkuat supaya di muaranya tidak melempem," katanya. Menurut Djoko dinamika seperti yang terjadi di Kantor KPK Jumat (5/10) malam justru harus dihindari. "Harus ada fungsi koordinatif, sinkronisasi diantara kedua lembaga ini dan itu ada ditulis di MoU dan di UU masing-masing. Saya kira mereka akan bisa melaksanakan tugas dengan baik," katanya. Pada kesempatan itu Menko Polhukam juga mengatakan bahwa ia telah menghubungi Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo untuk menarik aparat Kepolisian yang mendatangi Kantor KPK pada Jumat malam (6/10). Sementara itu Juru Bicara Presiden Julian A Pasha mengatakan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mendapatkan laporan tentang apa yang terjadi di Kantor KPK dan memerintahkan Menko Polhukam untuk menangani permasalahan itu segera. "Jadi apa yang terjadi semalam juga dipantau oleh Presiden. Kepada Menko Polhukam telah diperintahkan agar menyelesaikan dengan baik apa yang berlangsung," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012