Jombang - Panitia peringatan seribu hari wafatnya tokoh NU dan mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Rabu, menyalurkan bantuan air bersih ke sejumlah daerah kekeringan di Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
"Kekeringan saat ini cukup meluas dan masyarakat banyak yang mengalami kesulitan air. Untuk itu, kami sengaja mengirimkan air untuk membantu warga," kata panitia bakti sosial dalam rangka Haul Gus Dur, Lukman Hakim, di Jombang, Rabu.
Ia mengatakan, tim tersebut ditujukan ke Desa Banyuasin, Kecamatan Musikan, Kabupaten Jombang yang ratusan warganya mengalami kesulitan air, sehingga cukup memprihatinkan.
Sumber mata air yang biasa mereka gunakan sudah banyak yang kering, sehingga untuk kebutuhan sehari-hari pun, mereka menggunakan air seadanya.
"Mereka menggunakan air kubangan yang rata-rata sudah kotor airnya itu untuk minum dan aktivitas sehari-hari. Air yang dipakai sungguh tidak layak," katanya mengungkapkan.
Ia mengatakan, untuk bantuan sosial itu memang rencananya akan dikirimkan ke sejumlah daerah, namun terbatasnya waktu membuat panitia masih fokus di Kecamatan Musikan, Jombang.
Pihaknya mengungkapkan, panitia peringatan seribu hari wafatnya Gus Dur mengirimkan empat tangki air bersih yang ditujukan di kecamatan tersebut. Selain itu, mereka juga mengirimkan sekitar 1.400 botol air kemasan, serta sejumlah uang untuk pembuatan sumur.
Walaupun kiriman air itu masih belum mampu menjangkau seluruh daerah di Kabupaten Jombang, ia berharap, dengan bantuan itu masyarakat bisa terbantu. Mereka bisa menggunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Peringatan seribu hari wafatnya Gus Dur itu diperingati dengan cukup meriah tahun ini. Selain kegiatan bakti sosial, acara lainnya di antaranya adalah khataman Al-Quran, parade 1.000 rebana, diskusi pemikiran Gus Dur, pengajian.
Rencananya, pengajian akan dihadiri sejumlah tokoh di antaranya KH Tolhah Hasan, KH Maimun Zubair, KH Moh Nizan, Lc, serta atraksi barongsai yang finis-nya di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang.
Gus Dur lahir di Jombang, pada 7 September 1940. Ia meninggal di Jakarta pada 30 Desember 2009 pada umur 69 tahun. Tokoh Muslim Indonesia dan pemimpin politik itu pernah menjabat sebagai Presiden Indonesia yang keempat dari tahun 1999 hingga 2001, menggantikan Presiden BJ Habibie setelah dipilih oleh MPR hasil Pemilu 1999. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012