Surabaya - Museum seni "House of Sampoerna" (HoS) dan Komunitas Batik Jawa Timur di Surabaya (KiBaS) merayakan Hari Batik Nasional 2 Oktober dengan memamerkan 30 kain batik bermotif Kawung dan Gringsing di Surabaya pada 28 September-4 November. "Kita mengangkat Gringsing dan Kawung, karena motif itulah yang tergolong kuno dan tersebar di Tuban, Trenggalek, Sidoarjo, Madura, Banyuwangi," kata Ketua KiBaS, Lintu Tulistyantoro, di sela-sela persiapan pameran itu di Galeri Seni 'HoS' Surabaya, Rabu. Ia menjelaskan pameran selama satu bulan lebih itu akan dimeriahkan dengan pelatihan batik (6/10), diskusi pewarna herbal untuk batik (13/10), diskusi misteri Batik Gringsing (20/10), dan Trip to Batik Center di Tanjungbumi, Bangkalan, Madura (27/10). "Batik Gringsing itu lebih bersifat ritual, sedangkan Batik Kawung lebih menggambarkan status pemakainya. Misalnya, Gringsing Paled di Tuban yang diyakini mampu menyembuhkan sakit, atau Gringsing Moto Iwak di Tuban yang diyakini mampu mendatang ikan bila diletakkan di kapal nelayan," katanya. Didampingi Manajer Museum HoS Rani Anggraini, dosen Desain Interior Universitas Kristen Petra (UKP) Surabaya itu mengatakan Batik Kawung menunjukkan status sosial pemakainya, apakah ningkrat, pejabat, tokoh masyarakat, atau masyarakat awam, namun intinya merujuk pada keseimbangan kehidupan. "Kami berharap melalui pengenalan filosofi di balik batik akan mengedukasi masyarakat, sehingga kepedulian masyarakat terhadap batik khas Jawa Timur akan lebih meningkat, apalagi kami juga mengadakan pelatihan dan diskusi untuk lebih memasyarakatkan batik," katanya. Dalam pameran yang didominasi Batik Gringsing itu antara lain dipamerkan Batik Gringsing Gedok (Tuban), Kawung Rambut dan Kawung Beton (Sidoarjo), Gringsing Klusu (Trenggalek), Kawung Banyuwangi, dan Gringsing Wer Ower (Tuban). Selain itu, Gringsing Ter Oter (Madura), Sesse Bulu Mata Tanjungbumi (Bangkalan), Sesse Pamekasan, Kerang-kerangan Sabut Tanjungbumi (Bangkalan), Cacah Gori (Tuban), Sisik (Sidoarjo). (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012