Kediri - Sekitar 300 pelajar dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Pawiyatan Daha, Kediri, berunjuk rasa menolak keputusan Dinas Pendidikan setempat yang memutasi kepala sekolah mereka Eko Agus Suwandi menjadi pengawas sekolah. "Ia dekat dengan kami. Beliau sosok yang mengayomi dan sangat sederhana. Di bawah kepemimpinannya, sekolah kami maju," kata Nico Galang, salah seorang pelajar di SMA Pawiyatan Daha Kediri, Senin. Karena itu, Nico dan teman-temannya tidak rela jika Eko Agus Suwandi dimutasi, apalagi kepala sekolah mereka itu baru bertugas di sekolah tersebut pada 2011. Para siswa menyatakan kecewa dengan keputusan dinas yang memutasi kepala sekolah mereka yang kabarnya akan menjadi pengawas sekolah. Mereka meminta agar mutasi itu dibatalkan. Unjuk rasa itu dilakukan para pelajar di sekolah mereka. Pagi mereka sempat berunjuk rasa, lalu belajar dan kembali berunjuk rasa pada siang hari setelah akan pulang sekolah. Mereka juga membuat sejumlah tulisan yang isinya penolakan tentang mutasi kepala sekolah mereka, Eko Agus Suwandi. Mereka berharap, dinas akan membatalkan mutasi itu, walaupun surat itu kabarnya telah dikeluarkan sejak Jumat (21/9) lalu. Sementara itu, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kota Kediri, Hariadi, mengatakan Eko Agus Suwandi adalah seorang pegawai negeri sipil yang diperbantukan di sekolah itu. "Kalau statusnya Pak Eko itu adalah PNS yang diperbantukan di sekolah itu. Kalau dinas membutuhkan, tentunya ia (Eko) bisa ditarik, sesuai kebutuhan dinas," ungkapnya. Sebenarnya, kata dia, untuk yayasan seperti di Pawiyatan Daha untuk masalah kepala sekolah sebenarnya bisa diputuskan oleh yayasan itu. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012