Kediri - Perum Jasa Tirta Asa II Kediri, mengatur penyaluran air saat kemarau guna keperluan irigasi di wilayah Kediri dan sekitarnya, sehingga sawah petani masih mendapatkan air. Kepala Bidang Subdivisi Perum Jasa Tirta Asa II Kediri, Agung Nugroho, Sabtu mengemukakan petugas dengan intensif mengatur penyaluran air, baik masuk (inflow) dan air keluar (outflow). "Petugas mengatur air sesuai dengan pola. Air yang masuk ke bendung, akan dialirkan baik di Nganjuk maupun Kediri," katanya di Kediri. Ia mengatakan, saat kemarau seperti ini, air yang mengalir dari Sungai Brantas tidak terlalu surut. Hal itu salah satunya ditopang dari stok air yang ditampung di sejumlah waduk. Saat hujan, air ditampung, dan saat kemarau air tampungan itu lalu dialirkan, guna keperluan pengairan atau kebutuhan rumah tangga. "Terdapat waduk yang memang diperuntukkan untuk menampung air, di antaranya waduk Sutami Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Waduk Wonorejo di Kabupaten Tulungagung, serta sejumlah waduk penampung air lainnya," katanya menjelaskan. Walaupun di sejumlah waduk yang merupakan lokasi penampungan air volume airnya sudah mulai surut saat kemarau seperti ini, Agung mengatakan untuk volume air yang mengalir di Sungai Brantas masih mencukupi. Sampai saat ini juga belum ada laporan tentang kekeringan yang disebabkan minimnya air kiriman dari Sungai Brantas. Ia juga mengatakan, adanya titik-titik kerusakan di bantaran sungai tidak memberikan efek yang cukup besar pada volume air di sungai. Air masih mampu mengalir ke sungai maupun anak Sungai Brantas. Pada pendataan awal, terdapat lebih dari 60 titik bangunan yang mengalami kerusakan. Hal ini dipicu karena aktivitas penambangan pasir yang dilakukan secara besar-besaran. Saat ini, pihaknya juga masih melakukan pendataan titik-titik atau tanggul kritis di bantaran sungai yang mengalami kerusakan. Hal itu dilakukan guna diajukan perbaikan sebelum memasuki penghujan. "Kami lakukan pendataan dan segera melakukan perbaikan tanggul yang kritis itu. Pendataan kami lakukan baik pada bangunan maupun sarana umum lainnya," katanya. Ia berharap, sebelum memasuki penghujan nantinya, pendataan bisa selesai. Sebelumnya, sejumlah tanggul yang kritis sudah mulai diperbaiki, sehingga tidak bertambah lebar tingkat kerusakannya.

Pewarta:

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012