Malang - Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Malang, Jawa Timur, tidak mempermasalahkan jika penerimaan mahasiswa baru melalui jalur undangan diperbanyak dan mulai diberlakukan tahun depan. Rektor Universitas Brawijaya (UB) Malang Prof Dr Yogi Sugito, Sabtu, mengatakan, kebijakan pemerintah tersebut tidak akan berpengaruh terhadap kebijakan pembiayaan dan keuangan di UB. "Kita sudah beberapa tahun terakhir ini menerapkan kebijakan SPP proporsional, sehingga tidak akan menimbulkan masalah baru jika seleksi mahasiswa baru tahun depan lebih banyak dari jalur undangan," tegasnya. Sementara Kepala Biro Administrasi dan Kemahasiswaan (BAAK) Universitas Negeri Malang (UM) Amin Siddik menyatakan, jika kebijakan pemerintah tersebut direalisasikan, maka pihak kampus akan membutuhkan tim survei lebih banyak lagi. Seleksi mahasiswa baru melalui jalur undangan, katanya, salah satu inputnya adalah nilai rapor siswa, sebab tidak menutup kemungkinan pihak sekolah salah menginput nilai karena faktor "human error" atau justru berlomba-lomba menaikkan nilai rapor siswa. Kalau nilai yang tertera dalam rapor tersebut benar, lanjutnya, penambahan jalur undangan ini akan benar-benar menjaring siswa-siswi pandai. Oleh karena itu, pemerintah harus segera melakukan sosialisasi dan sekolah berkomitmen untuk jujur dengan memberikan nilai rapor secara objektif. Untuk mengantisipasi ketidakjujuran sekolah tersebut, kata Amin pihaknya akan melakukan sampling kepada pendaftar melalui jalur undangan. Selain itu, juga untuk mengetahui kualitas dan sekolah bersangkutan. "Jika ada sekolah yang masih tidak jujur dengan menaikkan nilai rapor siswa agar bisa diterima di PTN melalui jalur undangan ini, maka kami tidak segan-segan untuk mem-blacklist sekolah tersebut," tandasnya.(*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012