Jakarta - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan, dari empat warga Indonesia yang dilaporkan ditembak mati oleh Kepolisian Malaysia, baru satu yang telah dikonfirmasi sebagai WNI. "Ada korban yang telah jatuh adalah empat, yang kami dilaporkan. Dari empat itu yang sudah 'confirm' WNI itu adalah satu, yang tiga identitasnya sampai saat ini belum bisa dikonfirmasikan karena memang tidak memiliki data-data pada dirinya," katanya di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis. Menlu mengatakan, jenazah satu WNI tersebut telah diberitahukan kepada keluarganya dan dalam proses pemulangan. "Datanya bukan di kami, tapi pihak keluarga sudah diberitahu, dan jenazah bagi yang sudah diketahui jati dirinya sudah dalam proses pemulangan," ujarnya seraya menambahkan bahwa tiga lainnya, masih menunggu, sampai data diri sebagai WNI dapat dikonfirmasi. Menlu mengatakan, aparat kepolisian di Malaysia melaporkan tiga di antaranya memiliki data-data tindak pidana perampokan di negeri tersebut. Juga dilaporkan adanya tanda-tanda terjadinya perampokan pada saat itu, dan juga terlibat baku tembak dan kejar-mengejar. "Tapi ini menurut data laporan Malaysia. Tapi ini semua masih diverifikasi, mengenai jati diri mengenai tiga orang ini yang diduga keras oleh pihak Malaysia saat itu sedang melakukan tindak perampokan," tuturnya. Untuk itu, menurut dia, pihaknya meminta Duta Besar Indonesia di Malaysia melakukan penanganan tersebut dan mencari tahu kronologis terjadinya penembakan tersebut. "Tentu sistem bekerja untuk mengusut kronologis dan lain-lain," tukasnya. Seperti dilaporkan, lima orang warga negara Indonesia (WNI) masing-masing Joni alias M Sin, Osnan, Hamid, Diden, dan Mahno dikabarkan ditembak mati oleh Polisi Diraja Malaysia di Negara Bagian Perak. Devi warga Batam yang merupakan istri Joni, Rabu malam mengatakan mendengar kabar bahwa suaminya bersama empat WNI lain yang bekerja di sebuah perkebunan kawasan Ipoh, Perak, Malaysia ditembak mati oleh polisi pada Jumat (7/9).(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012