Surabaya - Pebisnis di Jawa Timur optimistis perkembangan pariwisata provinsi ini kian cerah pada masa mendatang karena besarnya potensi yang dimilikinya untuk menarik kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara. "Kondisi perekonomian Jatim juga menjadi pemicu semakin menjanjikannya bisnis pariwisata di sini. Akibatnya, kini banyak pengusaha ramai melakukan ekspansi ke Jatim," kata "General Manager" Inna Simpang Hotel Surabaya, Sunarko Hidayat, dihubungi di Surabaya, Kamis. Apalagi, menurut dia, banyak pelaku pariwisata yang awalnya sudah menekuni bisnisnya di Jatim juga berupaya mengembangkan usahanya dengan beragam strategi. "Contoh, pada semester II/2012 pelaku bisnis perhotelan di Jatim mulai memperbaiki beragam ruang di hotelnya. Bahkan, ada yang menata kamar hotel mereka sesuai permintaan pasar," ujarnya. Ia menjelaskan, hal tersebut dilakukan pengusaha untuk meningkatkan daya tarik wisatawan agar berkunjung ke hotel mereka sekaligus menawarkan keindahan sejumlah objek wisata Jatim. "Namun, dari banyaknya hotel bintang di Surabaya tingkat kunjungan masyarakat terbesar tampak di hotel bintang tiga," katanya. Setiap hari, tambah dia, jumlah kamar hotel bintang tiga dan empat yang terjual di Surabaya mencapai 2.200 kamar. Dari angka tersebut dominasi sebanyak 1.685 kamar hotel bintang tiga dan sisanya bintang empat. "Tren ini membuktikan bahwa masyarakat pariwisata mulai cerdas dalam membelanjakan uangnya. Bahkan lebih menghemat biaya menginapnya daripada memilih tidur di hotel mewah yang tarif kamarnya jutaan per malam," katanya. Mengenai besarnya minat wisatawan ke Jatim, Kepala Badan Pusat Statistik Jatim, Irlan Indrocahyo, mengemukakan, selama Januari hingga Juli 2012 total wisatawan asing yang berkunjung ke Jatim melalui pintu masuk Bandara Internasional Juanda mencapai 111.364 orang. "Angka itu mengalami peningkatan 7,02 persen dibandingkan periode sama pada tahun 2011," katanya. Dari besaran kunjungan wisatawan mancanegara Januari-Juli 2012 ke Jatim, lanjut dia, jumlah terbanyak atau mencapai 23.747 orang berasal dari Malaysia. Posisi berikutnya, Singapura 9.930 orang, dan China 7.402 orang. "Lalu, Taiwan 4.432 orang, Jepang 3.994 orang, Amerika 3.488 orang, Hong Kong 2.410 orang, Korea Selatan 1.989 orang, India 1.832 orang, dan Belanda 1.571 orang. Sisanya mencapai 50.569 orang berasal dari negara lain," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012