Nunukan - Konsul RI di Tawau Malaysia, Muhammad Soleh, mengatakan, pemerintah Indonesia selama ini sangat peduli terhadap pendidikan anak-anak TKI di Malaysia, dengan mendirikan sejumlah pusat pendidikan.
"Berkaitan dengan masalah pendidikan, pemerintah memiliki konsep 'community learning centre', yakni dengan mendirikan pusat-pusat pendidikan di sejumlah perladangan," kata Muhammad Soleh di Nunukan, Jumat.
Ia mengatakan, guru atau tenaga pengajarnya direkrut langsung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dengan sistem dikontrak selama dua tahun untuk mengajar anak-anak TKI.
"Kalau mau lihat silakan ke Tawau, saya akan perlihatkan lokasinnya supaya mengetahui langsung bagaimana sekolah-sekolah yang berada di perkebunan kelapa sawit ataupun di kilang/pabrik," ujarnya.
Jumlah pusat pendidikan yang telah didirikan oleh pemerintah Indonesia di Malaysia, lanjut dia, sudah mencapai 47 sekolah dengan murid sekitar 27.000 anak-anak TKI yang sudah ditampung.
Meskipun, lanjut dia, kemungkinan memang masih banyak anak-anak TKI yang belum bisa terakomodasi pada pusat-pusat pendidikan tersebut karena jarak tempat kerja orangtuanya sangat jauh.
Beberapa tahun lalu, pemerintah Indonesia telah membangun sekolah Indonesia di Kota Kinabalu Malaysia yang diperuntukkan khusus bagi anak-anak TKI yang bekerja di negara itu.
Dengan harapan, kata Muhammad Soleh, langkah tersebut dapat meminimalisasi anak-anak TKI yang tidak dapat mengenyam pendidikan formal. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012