Bojonegoro - Sejumlah bahan pokok di Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), sejak sepekan terakhir mulai naik, namun harga beras tetap stabil. Seorang pedagang pracangan di Pasar Banjarjo di Desa Banjarjo, Kecamatan Kota, Ny. Endang, Jumat, mengatakan, bahan pokok yang harganya naik cukup menonjol, antara lain gula, minyak curah, telur, minyak tanah dan terigu. Kenaikan sejumlah bahan pokok itu, menurut Endang, dibenarkan Ny. Sriatun, pedagang pracangan di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, karena selama Hari Raya Idul Fitri 1433 H lalu, ada usaha yang dilakukan Pemerintah untuk menekan harga sejumlah bahan pokok. "Tapi sekarang harga kembali ke pasar, misalnya minyak curah dan minyak tanah, kenaikannya mengikuti harga dunia," katanya, memberikan gambaran. Sementara ini, harga minyak curah naik menjadi Rp10.500/liter, yang semula Rp10.250/liter, gula naik Rp10.500/kilogram, yang semula Rp10.200/kilogram, dan minyak tanah naik menjadi Rp10.500/liter, yang semula sejak Ramadhan hanya Rp8.700/liter. "Kenaikan harga minyak tanah bertahap, terjadi sejak Puasa Ramadhan," jelasnya. Ia menambahkan, harga terigu yang semula Rp128 ribu/sak (25 kilogram), naik menjadi Rp140 ribu/sak dan harga telur yang semula Rp10.250/kilogram, naik menjadi Rp10.500/kilogram dan harga kedelai stabil Rp8.000/kilogram. Namun, menurut Endang, dibenarkan pedagang beras di pasar setempat, Sakip (59), harga beras tidak ada perubahan tetap stabil, sejak Puasa Ramadhan, baik harga beras miskin, panenan baru, juga beras poles. "Harga beras stabil, sebab panen berlangsung di sejumlah wilayah Tuban dan Bojonegoro," kata Sakip, menjelaskan. Menurut pedagang beras asal Desa Maibit, Kecamatan Soko, Tuban, Ny. Wijiarti, harga pembelian beras miskin dari warga tetap stabil sekitar Rp6.000/kilogram, sejak Ramadhan lalu. "Saya menjual beras miskin kepada pedagang besar berkisar Rp6.200-Rp300/kilogram," ungkapnya, dibenarkan pedagang beras lainnya, Ny. Prih. Di Pasar Banjarjo, juga di Pasar Besar di Kecamatan Kota, juga di lokasi penggilingan di Kecamatan Kanor, harga beras panenan baru berkisar Rp7.000-Rp7.200/kilogram,sedangkan harga beras poles bervariasi mulai Rp7.700/kilogram hingga Rp8.500/kilogram. Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bojonegoro Bambang Suharno, menyatakan, akan melakukan pemantauan daya beli masyarakat di daerahnya dalam musim kemarau ini. "Pantauan kami, justru sejumlah bahan pokok harganya cenderung stabil, seperti daging ayam, sebab melemahnya daya beli masyarakat pada kemarau ini," ucapnya. (*).

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012