PT ASDP (Persero) Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, posko informasi gabungan bagi keluarga korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali, pada Rabu (2/7) malam sekitar pukul 23.35 WIB.
General Manajer PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Banyuwangi, Yannes Kurniawan di Banyuwangi, Kamis, mengatakan pihaknya menyediakan fasilitas untuk keluarga korban kapal tenggelam, baik posko informasi maupun posko kesehatan di ruang tunggu pelabuhan.
"Kami sudah menyediakan posko bagi keluarga korban termasuk posko kesehatan bagi keluarga korban kapal tenggelam yang akan melakukan cek kesehatan," ujarnya.
Menurut Yannes, fasilitas kesehatan bagi keluarga korban bekerjasama dengan Balai Karantina untuk mengecek kesehatan keluarga korban serta melakukan pendataan nama-nama keluarga korban kapal tenggelam, baik dari keluarga kru maupun penumpang atau pengguna jasa.
"Kami bekerja sama dengan teman-teman Balai Karantina untuk memberikan pelayanan kesehatan," katanya.
Sementara itu, salah seorang keluarga korban asal Kecamatan Sempolan, Kabupaten Jember, Muhammad mendatangi Posko Informasi Gabungan di ruang tunggu Pelabuhan Ketapang.
"Dua anak saya bersama sopirnya juga penumpang KMP Tunu Pratama Jaya, sopir dan anak pertama saya selamat, sedangkan anak kedua yakni Budi (23) sampai saat ini belum ditemukan," ujarnya.
Posko Operasi SAR dan Potensi SAR Gabungan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, mencatat hingga Kamis sore, tim SAR gabungan berhasil menemukan 33 orang penumpang, dan lima di antaranya meninggal dunia, sedangkan 32 korban lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian.
KMP Tunu Pratama Jaya yang membawa sebanyak 53 orang penumpang dan 12 kru kapal itu tenggelam di Selat Bali, pada Rabu (2/7) malam sekitar pukul 23:35 WIB.
KMP Tunu Pratama Jaya bertolak dari Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, sekitar pukul 22:56 WIB menuju Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali.*
Editor : Vicki Febrianto
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025