Bojonegoro - Petani lahan kering seluas 1.068 hektare di Bojonegoro pekan ini panen tanaman tebu dengan harga gula sekitar Rp11 ribu/kilogram, lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp8 ribu/kilogram.
Kepala Dinas Perhutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Bojonegoro Achmad Djupari didampingi Kasi Bina Usaha Perkebunan Nono, Kamis mengatakan, panen tanaman tebu di puluhan desa di 18 kecamatan tersebut berlangsung secara serentak.
Panen tanaman tebu perdana, jelasnya, dilakukan di Desa Kendung, Kecamatan Kedungadem, sehari lalu, di areal tanaman tebu yang ditanam dengan sistem "bud chips".
"Tanaman tebu yang ditanam dengan sistem bud chips baru 10 hektare, lainnya masih ditanam dengan sistem bagal (tradisional). Dengan sistem bud chips, produksi tanaman tebu mencapai 750 kuintal/hektare, tapi dengan sistem bagal hanya 650 kuintal/hektare," katanya, menjelaskan.
Menurut dia, satu pohon tanaman tebu dengan sistem bud chips, karena memanfaatkan peralatan untuk mengambil mata tunas, mampu beranak di atas 15 pohon dengan kadar gula berkisar 8-9 persen."Dengan sistem bagal anak tanaman dibawah 10 pohon, tapi anak tanaman kadar gulanya sudah menurun," paparnya.
Sesuai analisa usaha tani, jelasnya, tanaman tebu dengan sistem bud chips mampu menghasilkan keuntungan sebesar Rp41 juta lebih/hektare, sedangkan sistem bagal hanya sekitar Rp16 juta lebih/hektare, selama satu kali panen.
Selain itu, lanjutnya, keuntungan dengan sistem bud chips, produksi tanaman tebu masa tanamnya hanya sekitar 10 bulan, sebaliknya dengan sistem bagal waktu panennya berkisar 12-14 bulan.
Ia menjelaskan, panen tanaman tebu di daerah setempat, produksinya disetorkan ke PG Jombang Baru dari hasil lelang bisa terjual Rp11 ribu/kilogram.
Harga Rp11 ribu/kilogram itu, lanjutnya, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga dasar gula yang ditetapkan Pemerintah sebesar Rp9 ribu/kilogram.
"Dengan harga gula 11 ribu rupiah, jelas petani tebu di Bojonegoro bisa memperoleh keuntungan," katanya seraya menambahkan, produksi tanaman tebu di daerah setempat, di antaranya disetorkan ke PG Jombang Baru dan PG Lestari Kertosono.
Ia menambahkan, panen perdana tanaman tebu di Desa Kedung, Kecamatan Kedungadem, dihadiri Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jatim Samsul Arifin, Direktur PTPN X Surabaya Subiyono dan Bupati Bojonegoro Suyoto.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012