Pamekasan - Petugas Kantor Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Branta, Pamekasan, Madura, terus memantau arus mudik di sejumlah pelabuhan rakyat di wilayah itu guna mengecek kelayakan armada transportasi yang digunakan. "Kami akan melakukan pengecekan kondisi perahu motor yang digunakan para pemudik, serta alat-alat lainnya demi keselamatan transportasi laut," kata Kepala KPLP Pelabuhan Pesisir Branta, Pamekasan, Rudi Susanto, Kamis. Di Pamekasan ada dua pelabuhan rakyat yang biasa digunakan masyarakat setempat untuk mudik Lebaran. Yakni pelabuhan rakyat di Pantai Talang Siring dan Pelabuhan Rakyat di Pantai Desa Padelegan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan. Di Pelabuhan Pantai Talang Siring digunakan oleh masyarakat di sekitar lokasi itu, seperti di Desa Kaduara Barat, Desa Lancar dan sebagaian masyarakat di Desa Montak, Kecamatan Larangan. Umumnya warga menggunakan jasa angkuta laut perahu motor itu yang hendak mudik ke Jawa dengan tujuan Probolinggo, Situbondo dan Bondowoso. Demikian juga masyarakat Probolinggo yang hendak menuju Talang Siring dan sekitarnya, juga sering menggunakan angkutan laut. Selain lebih murah, masyarakat yang menggunakan jasa angkutan laut di pelabuhan rakyat Talang Siring ini juga beralasan karena lebih cepat dibanding harus jalur darat. Sebab untuk sampai di Pamekasan, mereka harus melalui Surabaya dan menyeberang di jembatan Suramadu. Jika menggunakan jalur laut, Probolinggo-Pamekasan hanya bisa ditemput dengan empat jam perjalanan laut. Sedangkan jika menggunakan jalur darat, bisa mencapai delapan jam lebih. Di Pelabuhan rakyat Talang Siring ini, perahu motor yang digunakan merupakan merupakan perahu milik warga setempat dengan kapasitas angkut antara 90 hingga 100 orang. Sementara di pelabuhan rakyat di Desa Padelegan, perahu yang digunakan jauh lebih kecil, yakni hanya berisi sekitar 40 hingga 50 orang penumpang. Awalnya, angkutan jalur laut di pelabuhan ini hanya untuk mengangkut sapi dari Madura menuju Probolinggo. Namun karena banyak warga yang hendak ke Jawa berminat ikut angkutan laut ini dengan pertimbangan lebih cepat dan lebih murah, akhirnya jalur angkutan laut di desa ini menjadi alat transportasi alternatif bagi masyarakat disana. Dalam seminggu, angkutan jalur laut dengan menggunakan perahu motor di Desa Padelagan ini sebanyak tiga kali. Yakni pada hari Jumat, Senin dan Rabu. "Angkutan di pelabuhan rakyat di Desa Padelagan tersebut selama ini belum terpantau. Hanya di pelabuhan rakyat Talang Siring saja. Tapi kali ini akan kami pantau," terang Rudi. Sebelumnya, ada tiga pelabuhan rakyat di Pamekasan yang selama ini melayani angkutan laut. Yakni di pelabuhan Talang Siring, Desa Padelegan dan pelabuhan rakyat di pesisir Desa Branta, Kecamatan Tlanakan. Akan tetapi pelabuhan rakyat di Desa Branta, kini sudah tidak beroperasi, karena kekurangan penumpang. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012