Surabaya - Pemerintah optimistis dapat memfasilitasi 200 usaha kecil menengah (UKM) di seluruh Indonesia agar memiliki merek lokal yang dikenal pasar internasional selama lima tahun ke depan.
"Kami mengalokasikan dana khusus untuk memfasilitasi UKM yang berorientasi ekspor tetapi belum mempunyai merek dan tahun lalu ada 74 UKM sudah memiliki merek. Dengan cara ini mereka bisa memiliki hak cipta terhadap produknya," kata Direktur Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional pada Kementerian Perdagangan Dody Edward dalam Pelatihan Pengembangan Merek Produk UKM Berorientasi Ekspor di Surabaya, Jumat.
Bentuk perwujudan fasilitasi tersebut, ungkap dia, di antaranya berupa pendampingan mulai pencarian identitas, pemilihan alat dan strategi pemasaran. Bahkan, pihaknya memberikan sejumlah saran agar UKM bisa mengembangkan pasar, baik skala domestik maupun internasional.
"Upaya pemilikan merek lokal yang sifatnya global sangat penting karena kompetisi usaha pada masa mendatang kian dinamis dan kuat," ujarnya.
Oleh karena itu, jelas dia, sejak awal memang dibutuhkan beberapa perubahan terhadap pola pikir dan penggunaan teknologi informasi yang dipakai UKM di Tanah Air.
"Mereka bisa memaksimalkan berbagai teknologi sebagai strategi pemasaran produknya seperti video, surat elektronik, dan jejaring sosial menyusul Indonesia menjadi negara terbesar kedua untuk Facebook," katanya.
Sementara, tambah dia, untuk memperoleh fasilitas itu seluruh UKM yang berada di pelosok Nusantara bisa berpartisipasi. Namun, ada tahapan seleksi yang harus dilalui dan pemerintah akan memfasilitasi UKM terbaik.
"Untuk itu, dengan segala potensi yang dimiliki UKM di Provinsi Jawa Timur kami yakin fasilitas pemerintah bisa dimanfaatkan sebaik mungkin," katanya.
Ia meyakini, dengan memiliki merek lokal yang bersifat global maka UKM tersebut dapat semakin dikenal di pasar perdagangan dalam negeri maupun luar negeri. Upaya itu juga bisa membantu konsumen semakin loyal terhadap tiap produk UKM.
"Apabila inflasi nasional antara 10-15 persen maka pemilikan merek lokal bisa meningkatkan omzet UKM di atas 15 persen dibandingkan kondisi normal," katanya.
Kenaikan angka penjualan, lanjut dia, dapat terealisasi dengan segera seiring semakin membaiknya perekonomian nasional yang tumbuh 6,49 persen selama semester I/2012. Selain itu ditunjang oleh besarnya populasi penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta orang dan angka itu pasar potensial bagi UKM. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012