Magetan - Sejumlah petani di Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, menggadaikan mesin traktor miliknya ke kantor pegadaian setempat untuk membiayai kebutuhan keluarga merayakan Lebaran 2012. Seorang petani dari Desa Barat, Kecamatan Barat, Suratno, Kamis, mengaku tidak segan menggadaikan traktornya, karena hal tersebut sudah beberapa kali dilakukannya. Biasanya, ia dan sejumah petani lainnya selalu menggadaikan traktornya menjelang tahun ajaran baru sekolah ataupun hari raya Idul Fitri. "Uang hasil menggadaikan traktor tersebut akan saya gunakan untuk mencukupi kebutuhan keluarga saat merayakan lebaran. Sedangkan sisanya dipakai untuk membeli benih," ujar Ratno, kepada wartawan. Menurut dia, pihaknya bisa mendapatkan uang antara Rp3 juta hingga Rp10 juta dari hasil menggadaikan mesin traktornya tersebut. Besaran pinjaman yang didapatkan tergantung dari kondisi traktor yang digadaikan. Adapun, besaran taksiran nilai gadai akan ditentukan oleh juru taksir yang telah ada di masing-masaing kantor pedagaian. Ratno menjelaskan, traktor yang digadaikan itu, nantinya akan ditebus pada tiga hingga empat bulan mendatang. Biasanya bertepatan dengan masa memasuki musim panen tiba. "Setelah ditebus pada masa panen, traktor itu bisa lagi digunakan untuk mengerjakan sawah seperti biasanya," terang dia. Petugas Pegadaian Barat, Magetan, Suraji, mengatakan, hingga saat ini sudah ada sekitar 75 traktor milik petani yang telah digadaikan di kantor pegadaian setempat. "Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah hingga ratusan traktor saat mendekati lebaran mendatang. Hal ini sudah menjadi kebiasaan petani saat jelang lebaran tiba," ujar Suraji. Menurut dia, para petani bisa sewaktu-waktu menebus kembali traktornya, dengan batas waktu maksimal tiga hingga empat bulan. Adapun, setiap 15 harinya para petani akan dikenakan bunga sebesar 1,2 persen. Suraji menambahkan, menjelang lebaran, terjadi peningkatan transaksi di kantor pegadaiannya. Tidak hanya traktor saja yang digadaikan, namun juga perhiasan, motor, dan juga barang elektronik. "Warga mengaku lebih suka datang ke pegadaian untuk mendapatkan dana pinjaman tunai. Alasannya, prosesnya cukup cepat dan mudah," kata dia. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012