Tulungagung, 8/8 (ANTARA) - PT Jamsostek cabang Blitar mulai berkonsentrasi membidik nasabah baru dari jalur perorangan untuk mendongkrak keikutsertaan produk asuransi mereka di wilayah Blitar, Tulungagung, serta Trenggalek. "Ini memang program baru yang ingin terus kami kembangkan ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di seluruh area tugas kami," ujar Kepala Kantor Unit Pelayanan PT Jamsostek Tulungagung, Arie Fianto Sofyan, Rabu. Diakuinya, pengembangan produk asuransi untuk program STKU atau perorangan yang pertama kali diluncurkan tahun 2008 tersebut tidaklah mudah. Hal itu dikarenakan kesadaran masyarakat, terutama pelaku UMKM untuk ikut asuransi masih rendah. Ada beberapa faktor yang kerap menjadi kendala bagi tim pemasaran PT Jamsostek dalam menawarkan produk asuransi untuk sektor riil tersebut. Selain minimnya pengetahuan tentang manfaat asuransi, tradisi/kultur serta pola fikir untuk berinvestasi dalam bentuk jaminan kesehatan di masyarakat kelas menengah ke bawah masih sangat kurang. "Masyarakat, seperti pedagang atau pengrajin kecil itu biasanya berpikir 27 kali untuk ikut asuransi. Mereka pada umumnya mikir rugi karena harus membayar premi bulanan, padahal sebenarnya cuma Rp5 ribu per bulan," tutur Arie. Meskipun tantangan pengembangan produk tersebut cukup berat, Arie menyatakan pihaknya tidak akan menyerah. Setidaknya, lanjut dia, pengalaman tahun 2010 dan 2011 mereka berhasil mencapai target kepersertaan, setelah kelompok pedagang souvenir dan tukang becak di sekitar kompleks wisata Makam Soekarno berbondong-bondong mendaftar ke PT Jamsostek Cabang Blitar. "Tahun ini meski sedikit tersendat, kami mematok tarhet kepesertaan untuk jalur perorangan sebanyak 340 orang. Sasaran yang kami bidik sekarang adalah pedagang pracangan dan industri rumah tangga di Kabupaten/Kota Blitar, Tulungagung, maupun Trenggalek," terangnya. *

Pewarta:

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012