Surabaya - Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera belum menentukan dukungan dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta putaran kedua apakah mendukung Fauzi Bowo atau Jokowi. "Sampai saat ini belum ada keputusan resmi dari DPP PKS tentang Pilkada DKI Jakarta. Jadi tidak benar kalau sudah ada yang mengklaim," ujar Sekretaris Jenderal DPP PKS, Anis Matta, kepada wartawan di sela silaturahmi antarkader PKS se-Jatim di Gedung Djuang '45 Surabaya, Jumat. Menurut dia, Pilkada DKI Jakarta merupakan situasi yang tidak mudah untuk diputuskan. Apalagi dalam situasi ini, partai berbasis massa Islam tersebut memiliki kedekatan emosional dengan kedua calon gubernur. Anis menjelaskan, para pendukung PKS di Jakarta, khususnya akar rumput tidak sedikit yang mendukung dan mengapresiasi Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli. Namun sebaliknya, ikatan emosional lebih kuat terhadap pasangan Jokowi-Ahok. Ini karena pada Pilkada Solo beberapa tahun silam, PKS berkoalisi dengan PDI Perjuangan mengusung Jokowi sebagai Wali Kota Solo. "Bahkan saat itu, Hidayat Nur Wahid sempat menjadi juru kampanye dan mendoakan Jokowi sebagai orang nomor satu di Solo," tuturnya. Kendati demikian, lanjut Anis, PKS belum secara resmi menyatakan sikapnya. Menurut dia, suara pasangan Jokowi-Ahok ini berasal dari suara mengambang. Sementara, PKS melakukan konsolidasi ke dalam, termasuk nanti permintaan konstituen. Sebelum memberikan arah dukungan, PKS akan melakukan evaluasi kinerja partai. Hal itu menyusul pasangan yang diusung PKS kalah di Pilkada DKI Jakarta. Sehingga dalam perhelatan tersebut dijadikan bahan pelajaran menghadapi Pilkada-Pilkada di daerah lainnya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012