Bojonegoro - Bulog Sub Divre III Bojonegoro, Jatim, mampu menyerap beras dan gabah sekitar 149 ribu ton setara beras hingga pertengahan Juli lalu, atau melampaui perolehan periode yang sama tahun lalu sebanyak 60 ribu ton setara beras. Kepala Bulog Sub Divre III Bojonegoro Damin Hartono Roestam, Jumat, mengatakan, besarnya perolehan pengadaan tahun ini tidak lepas kebijakan dari Direktur Utama Perum Bulog, Sutarto Alimoeso, yang menerapkan konsep jaringan semut "jarmud". Prinsip konsep jaringan semut "jarmud" bahwa di semua Bulog, pengadaan beras dan gabah melalui jaringan seluas-luasnya dengan mitra kerja , baik besar maupun kecil termasuk gabungan kelompok tani (gapoktan). "Dengan jaringan semut ini tidak ada pembatasan, semuanya bisa memasukkan berasnya ke Bulog," katanya menjelaskan. Ia menyebutkan, pengadaan beras dan gabah di Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, melibatkan 170 mitra kerja besar dan kecil, termasuk sekitar 20 gapoktan. "Pengadaan beras dan gabah masih tetap berjalan, hanya saja mengalami kendala, sebab gudang penyimpangan beras dan gabah yang ada sudah penuh," katanya mengungkapkan. Ia menyebutkan, gudang penyimpanan beras dan gabah itu berada di Desa Kalitidu, Kecamatan Kalitidu, Wire, Tuban, Babat, dan Lamongan serta belasan gudang milik masyarakat yang dimanfaatkan dengan sistem sewa. Menurut dia, pihaknya berusaha mencari gudang yang bisa disewa untuk penyimpangan beras, namun kesulitan sebab masyarakat lebih senang menyewakan gudangnya ke pengusaha tembakau yang uang sewanya bisa dua kali lipat. "Pengadaan bisa berjalan kembali, ketika ada pengeluaran beras miskin atau ada permintaan beras ke luar Jawa," ucapnya. Lebih lanjut ia menjelaskan, pihaknya mendapatkan target sebesar 123 ribu ton setara beras, dalam pengadaan beras dan gabah di wilayah kerjanya. Target itu meningkat dibandingkan target pengadaan pada musim panen tahun lalu, sebesar 105 ribu ton setara beras yang hanya bisa terealisasi sebesar 60 ribu ton setara beras. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012