Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang bergerak cepat menangani kerusakan talud sungai Rejali yang mengalami pengikisan akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru di Dusun Bondeli, Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
"Langkah teknis darurat segera dilakukan untuk memperkuat struktur talud yang terancam jebol dan mengantisipasi banjir susulan yang bisa berdampak pada permukiman warga," kata Bupati Lumajang Indah Amperawati dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang, Senin.
Indah Amperawati bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang turun langsung meninjau lokasi di Dusun Bondeli, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, pada Minggu (11/5) malam untuk memantau potensi bahaya akibat kerusakan talud sungai Rejali yang terus tergerus aliran banjir lahar dingin Gunung Semeru.
"Hari ini kami memastikan bahwa mobilisasi alat berat akan segera dilakukan dan beberapa penambang pasir lokal yang memiliki alat berat telah siap membantu proses teknis perbaikan darurat," tuturnya.
Kehadiran Bunda Lumajang yang biasa dipanggil Bunda Indah itu menjadi wujud nyata kepemimpinan yang tanggap dan responsif. Dalam kunjungannya, ia menyampaikan keprihatinan atas kondisi talud yang semakin terkikis akibat hujan deras berkepanjangan dan berpotensi mengancam keselamatan 82 kepala keluarga yang tinggal tak jauh dari lokasi.
"Kondisi itu cukup mengkhawatirkan, karena talud terus terkikis dan jaraknya sangat dekat dengan pemukiman warga. Itu berbahaya dan keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas," katanya.
Sebagai langkah antisipatif, Pemkab Lumajang mengimbau warga untuk segera melakukan evakuasi sementara ke tempat yang lebih aman, khususnya mengingat intensitas hujan yang masih tinggi.
"Pada Senin ini beberapa penambang akan menggerakkan alat beratnya untuk mengalihkan arus sungai dan mengangkat batu-batu untuk menutup bagian talud yang terkikis," katanya.
Selain memberikan arahan langsung, bupati juga memastikan bahwa Pemkab Lumajang telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk percepatan penanganan darurat dan surat tanggap darurat infrastruktur pun segera ditandatangani agar proses perbaikan dapat segera dilakukan.
"Saya sudah laporkan ke Ibu Gubernur Jawa Timur dan beliau siap membantu. Saya juga sudah menandatangani surat tanggap darurat agar proses perbaikan dari provinsi bisa segera berjalan," ujarnya.
Bunda Indah menjelaskan langkah tersebut menjadi bagian dari sinergi antara pemerintah kabupaten, sektor swasta (penambang), dan pemerintah provinsi dalam penanganan infrastruktur strategis yang terdampak bencana.
"Diharapkan kolaborasi itu akan mempercepat proses perbaikan dan mencegah risiko kerusakan lebih lanjut yang dapat membahayakan masyarakat sekitar," katanya.
Pemkab Lumajang mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan petugas di lapangan, sambil memastikan seluruh upaya teknis dan logistik berjalan sesuai prosedur tanggap darurat.
Editor : Abdullah Rifai
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025