Gresik - Kabupaten Gresik, Jawa Timur, akan kehilangan sekitar 1.800 ton gabah pada panen tahun 2012 akibat serangan hama tikus yang menyerang sekitar 243 hektare lahan pertanian di wilayah itu. Bupati Gresik Sambari Halim Radianto, Kamis mengatakan, target panen tahun 2012 rencananya mencapai 120 ribu ton, namun target itu tidak akan bisa terpenuhi akibat serangan hama tikus. "Meski demikian, kita harus tetap semangat dan bersama-sama memberantas hama tikus," katanya dalam pencanangan gerakan pembasmian hama secara massal yang dilakukan di Desa Kedunganyar Kecamatan Wringinanom. Dalam gerakan massal itu, Sambari memberikan semangat dengan membuat perlombaan menangkap tikus bagi warga dengan hadiah sebesar Rp1juta untuk satu ekor tangkapan pertama. "Kita harus semangat, meski target panen kita tidak terpenuhi tahun ini, dan saya telah menyediakan uang satu juta bagi warga yang hari ini berhasil menangkap tikus pertama kali," ucapnya. Kepala Dinas Pertanian Gresik, Agus D Waluyo mengatakan, dari ribuan hektare lahan pertanian di Gresik, sekitar 243 hektare lahan sudah terserang hama tikus, dan 555 hektare lahan masih berstatus terancam serangan. Serangan paling parah terdapat di Kecamatan Cerme, Benjeng, Balungpanggang serta Driyorejo. Untuk itu, sebagai antisipasi ia telah menginstruksikan kepada petani untuk melakukan pencegahan dengan cara penyemprotan pembasmi hama maupun dengan cara tradisional. "Kami berupaya mencegah penyebaran hama dengan memberikan obat pencegah kepada sejumlah petani, selain itu juga dikendalikan dengan kegiatan 'gropyokan' massal atau mengusir tikus bersama-sama dengan cara pengomposan," jelasnya. Sementara itu, salah satu petani di Dusun Wadung, Sumarlik mengatakan, serangan hama tikus yang ada di wilayahnya sudah terjadi sekitar enam bulan terakhir. Akibatnya, dari setengah hektare lahan miliknya hanya menghasilnya panen sebesar tiga kuintal, sedangkan biasanya mencapai 2,8 ton. "Yang jelas ini petani merugi puluhan juta," ucapnya.(*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012