Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menggelar kontes sapi dan kambing di Lapangan Kecamatan Purwosari, 17-18 Juli, sebagai upaya menarik minat masyarakat untuk beternak.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro Tukiwan Yusa didampingi Kepala Bidang Agrobisnis Peternakan Moch. Hariyanto, Jumat, mengatakan kontes ini diikuti 189 sapi dan puluhan kambing dari 27 kecamatan.
Kontes sapi, lanjutnya, terbagi menjadi tujuh kriteria yaitu sapi bakalan kereman belum "poel" (gigi tanggal), sapi kereman hasil inseminasi buatan (IB) dengan poel maksimal tiga pasang, dan sapi kereman lokal juga poel maksimal tiga pasang.
Jenis lainnya, sapi bakalan induk belum pernah beranak, sapi indul lokal poel maksimal empat pasang, induk hasil IB poel maksimal empat pasang dan sapi kereman "ekstrem" harus sudah rampas gigi.
"Semua sapi yang mengikuti lomba termasuk kambing akan dipilih juara sesuai kriterianya. Tujuan kami, diharapkan masyarakat tertarik dengan keuntungan yang bisa diperoleh dalam beternak sapi dan kambing," tuturnya.
Ternak kambing yang mengikuti kontes, katanya, terbagi menjadi empat kriteria yaitu peranakan ettawah jantan, peranakan ettawah betina, kambing "boer" jantan dan kambing boer betina.
"Kontes sapi dan kambing yang pernah digelar setahun lalu di Desa Sobontoro Kecamatan Balen, mampu memancing warga di desa setempat ikut beternak kambing ettawah," kata Hariyanto, menambahkan.
Ia menjelaskan, pihaknya terus mendorong masyarakat agar bisa beternak sapi dan kambing, dengan berbagai usaha, di antaranya dengan IB, selain menggelar kontes.
Data di Dinas Peternakan dan Perikanan, populasi sapi potong 193.819 ekor, sapi perah 30 ekor, kerbau 985 ekor, kuda 186 ekor, kambing 94.908 ekor dan domba 115.984 ekor.
"Keberadaan populasi sapi itu merata di seluruh desa di 27 kecamatan," katanya.
Melihat populasi ternak di wilayahnya itu, menurut dia, prospek beternak sapi, juga kambing masih terbuka, selain bisa mencukupi kebutuhan daging lokal, juga kebutuhan sapi ke luar daerah terutama Jakarta.
Apalagi, lanjutnya, beternak sapi atau kambing, bisa menunjang pendapatan ekonomi keluarga, terutama petani dengan beternak penghasilannya tidak hanya mengandalkan dari areal pertanian.
Ia mencontohkan, sapi yang pernah memenangkan kontes dengan berat 1 ton harganya bisa mencapai Rp30 juta, padahal dalam kondisi biasa harganya sekitar Rp25 juta.
"Kontes sapi dan kambing juga mampu mengangkat harga ternak, sebab bagi pembelinya bisa menjadi kebanggaan," ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012