Nganjuk - Perampok menggasak isi toko yang berjualan telepon seluler di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, dengan membawa puluhan barang elektronik yang dijual di toko tersebut.
"Kami masih melakukan olah tempat kejadian perkara. Ada beberapa petunjuk dari penyelidikan yang kami lakukan," kata Paur Humas Kepolisian Resor Nganjuk Aiptu Samsul Hadi di Nganjuk, Minggu.
Kasus perampokan itu terjadi di toko telepon seluler milik Agus Triono di lingkungan Njelumpang, Kelurahan Jatirejo, Nganjuk, yang baru diketahui saat ia membuka toko miliknya.
Di toko itu, ia melihat terjadi kekacauan. Seluruh barang elektronik berupa telepon seluler yang dipajang di etalase toko ternyata sudah hilang.
Ada sekitar 50 telepon seluler dengan berbagai merek yang ia jual sudah hilang. Nominal kerugian dari barang-barang tersebut diperkirakan Rp20 juta.
Mengetahui hal itu, korban langsung melaporkan kasus itu ke polisi. Dari hasil olah TKP yang dilakukan petugas, diketahui terdapat jejak langkah di tembok dan atap toko yang menunjukkan pelaku memang sengaja lewat atap untuk melakukan aksinya.
Sejumlah tetangga yang berada di sekitar toko itu mengaku tidak mendengar ada suara berisik ataupun suara mencurigakan lainnya. Mereka baru mengetahui ada aksi pencurian ketika polisi datang ke lokasi kejadian dan melakukan penyelidikan.
Korban mengaku tidak merasa ada yang aneh sebelum kejadian pencurian tersebut. Ia juga tidak mencurigai siapapun seperti pembeli. Ia berharap, polisi segera menangani kasus ini dan pelakunya segera ditangkap.
Kasus pencurian di Nganjuk cukup marak. Setelah sebelumnya, ada aksi perampokan yang terjadi di Pasar Karangsemi, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk.
Selain membawa senjata api, perampok juga menggasak sekitar 5 kilogram perhiasan emas di etalase toko tersebut.
Beberapa waktu lalu, seorang PNS dari PDAM Kabupaten Nganjuk terpaksa harus dirawat. Tangannya terluka ketika berusaha mempertahankan tas yang berisi uang milik PDAM sebesar Rp185 juta ketika akan dimasukkan ke rekening PDAM di BRI.
Sampai saat ini, kasus-kasus tersebut belum tuntas. Polisi mengimbau kepada masyarakat agar lebih hati-hati, terutama yang mempunyai benda berharga maupun barang-barang di toko.
Ia mengharapkan, jika diperlukan, pemilik bisa memasang kamera pengintai agar lebih mudah dalam pengawasannya, sehingga polisi juga mudah untuk melacak kasus tersebut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012