Sidoarjo - Ratusan Warga Desa Kalidawir, Kecamatan Tanggulangin demo menolak rencana pendalaman pengeboran yang dilakukan oleh Lapindo Brantas Inc menyusul adanya kekhawatiran warga atas menyemburnya semburan lumpur yang sudah terjadi sebelumnya. Salah seorang warga, Arifin, Senin, mengatakan, warga sudah trauma dengan adanya peristiwa semburan lumpur yang terjadi terjadi sebelumnya dan hingga saat ini masih belum berhenti. "Warga menolak adanya uji sumur dan juga rencana pendalaman sumur di tempat kami karena warga tidak ingin kejadian munculnya semburan lumpur seperti yang terjadi semburan lumpur sebelunya terjadi di lingkungan mereka," katanya. Kami sudah trauma dengan peristiwa menyemburnya semburan lumpur yang terjadi sebelumnya tersebut, sehingga warga sepakat menolak segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh Lapindo Brantas Inc terkait dengan uji sumur dan rencana pendalaman sumur. "Kami memang sudah beberapa kali diajak berdialog oleh Lapindo tetapi langsung kami tolak karena warga tak ingin adanya kegiatan apapun di sumur milik Lapindo tersebut," katanya. Dalam melakukan aksinya, warga juga sempat memblokade jalan masuk desa mereka dengan harapan tidak ada lagi aktivitas yang bisa dilakukan oleh Lapindo di sumur miliknya tersebut. "Warga akan berjuang supaya rencana uji sumur tersebut tidak dilakukan dan tidak ada lagi kegiatan pendalaman sumur mengingat saat ini warga tidak ingin peristiwa semburan lumpur tersebut terjadi di lingkungan mereka," katanya. Warga juga sempat memasang sebuah boneka yang dibuat seperti pocong dengan tulisan "bakrie" pada tubuh boneka tersebut. Selain itu, warga juga membawa beberapa poster yang berisi tentang penolakan warga terkait dengan rencana Lapindo tersebut.(*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012