Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Windu Nuryanti mengatakan saat ini sebanyak 2.108 budaya maupun makanan tradisional dari seluruh Indonesia sudah tercatat. "Sudah 2.108 yang tercatat oleh Unit Pelaksana Teknis kita di seluruh Indonesia, dan pencatatan itu sudah lama dilakukan," kata Windu Nuryanti di Jakarta, Selasa. Windu mengakui bahwa yang baru dilakukan baru pada tahap pencatatan, dan belum sampai pada pelestarian seraya menambahkan pencatatan itu diprediksikan baru 30 persen dari seluruh budaya yang ada di Indonesia. Pencatatan penting dilakukan agar tidak ada negara lain yang mengklaim budaya Indonesia. Hubungan Indonesia dengan Malaysia sempat beberapa kali menghangat karena klaim negara jiran tersebut atas beberapa budaya Indonesia seperti Reog Ponorogo, angklung dan batik. Saat ini sedang menghangat pemberitaan mengenai klaim terbaru Malaysia atas tari Tor-tor dan Gordang Sembilan yang merupakan kesenian asli dari Provinsi Sumatera Utara. "Tari Tor-tor sudah tercatat di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan nomor 000652," tambah Windu. Untuk itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan meluncurkan Program Warisan Budaya Nasional yang akan berisi data-data mengenai budaya-budaya dari seluruh Tanah Air. Lebih lanjut Windu menjelaskan, dengan ditetapkannya sebuah budaya menjadi Warisan Budaya Nasional akan ada konsekuensi berupa anggaran pelestarian dan upaya-paya pelestariannya. "Walau kita sudah mencatatkan budaya, tapi bisa saja negara lain juga mencatatkan selama jelas asal usulnya, tapi untuk dibawa ke Unesco tidak akan mungkin karena dalam sidang Unesco pasti berat," tambah dia. Selain program Warisan Budaya Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga akan menfasilitasi sarana kesenian untuk 1.500 sekolah dan sanggar. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012