Jember - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Jember, Jawa Timur, mendukung pernyataan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan untuk menolak impor beras pada tahun 2012. "Petani sangat mendukung kebijakan Bapak Dahlan Iskan untuk tidak melakukan impor beras karena kebijakan impor sangat merugikan petani," kata Ketua HKTI Jember, Jumantoro, Selasa, menanggapi pernyataan Menteri BUMN tentang penolakan impor beras. Dahlan Iskan berharap Indonesia tidak lagi mengimpor beras dengan upaya keras meningkatkan produksi dalam negeri. Pernyataan tersebut disampaikan usai memberikan kuliah umum "Penguasaan Sains dan Teknologi untuk Kemanusiaan Bangsa dan Pengentasan Kemiskinan" di Universitas Diponegoro Semarang, Sabtu (16/6). Menurut Jumantoro, kebijakan impor beras yang dilakukan pemerintah beberapa tahun terakhir mempengaruhi motivasi petani untuk meningkatkan produksi panennya, bahkan banyak petani yang beralih profesi lain. "Selama ini pemerintah tidak berpihak kepada petani dan selalu melakukan kebijakan impor yang berdampak pada anjloknya harga gabah dan beras saat panen raya," keluhnya. Tahun 2011, Indonesia telah mengimpor beras sebanyak 1,7 juta ton beras dari negara lain atau senilai Rp7 triliun, sehingga menyebabkan harga gabah di sejumlah daerah anjlok. Kebijakan tidak akan melakukan impor beras, lanjut dia, dapat berdampak posiitif antara lain harga gabah tidak akan anjlok pada saat panen raya, harga beras di pasaran akan bergeliat, sehingga ke depan petani tidak menjual gabah kering panen, tetapi menjual beras yang harganya lebih baik. "Kesejahteraan petani akan lebih baik dan mereka tidak akan beralih profesi, sehingga lumbung pangan di tingkat desa dapat dioptimalkan dan ketahanan pangan akan tercapai," ucap Ketua Asosiasi Petani Pangan Jatim itu. Ia menegaskan peningkatkan produksi padi di dalam negeri harus dilakukan secara masif dan pemerintah harus melakukan kebijakan yang berpihak kepada petani, sehingga tidak ada lagi daerah yang rawan pangan di Indonesia. Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jember, Hari Wijayadi, mengatakan target produksi padi di Jember tahun ini sebanyak 1 juta ton, sehingga para petani diharapkan meningkatkan produksi panennya. "Sebagian lahan pertanian memang terserang hama wereng, namun kami optimistis target produksi padi sebesar 1 juta ton dapat tercapai tahun ini," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012