Tim mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Sparkling Team berhasil meraih medali perunggu dalam kategori International Ideapaper Competition (IIC) di ajang International Ideapaper Festival (IIFEST) 2025 yang diselenggarakan di Semarang, Jawa Tengah.

Tim yang beranggotakan Wiranti Kusuma Dewi (Teknik Industri) dan Stefanus Diky Setyawan (Sastra Inggris) ini mengusung inovasi EcoPath, yaitu teknologi biopaving berbasis bio-material yang memanfaatkan bio-minyak hasil daur ulang limbah biomassa dan teknologi Microbial-Induced Calcite Precipitation (MICP) untuk menciptakan material jalan yang ramah lingkungan.

"Kami percaya keberlanjutan lingkungan adalah isu yang sangat mendesak saat ini. Kami ingin berkontribusi dengan menciptakan solusi yang ramah lingkungan, khususnya dalam pembangunan infrastruktur jalan yang lebih berkelanjutan, baik di daerah pedesaan maupun perkotaan," ujar Wiranti Kusuma dewi di Surabaya, Kamis.

Diky menambahkan bahwa inspirasi EcoPath berasal dari perhatiannya terhadap limbah biomassa yang sering terbuang sia-sia dan banyaknya proyek pembangunan jalan yang kurang memperhatikan dampak lingkungan.

"Kami terinspirasi dari banyaknya proyek pembangunan jalan yang kurang memperhatikan dampak lingkungan. Selain itu, saya sering melihat limbah biomassa yang sebenarnya bisa dimanfaatkan lebih baik, tapi malah terbuang sia-sia. Dari situ kami kepikiran bagaimana kalau kedua hal ini digabungkan untuk menciptakan solusi yang lebih ramah lingkungan," ujar Stefanus Diky Setyawan.

Inovasi ini diharapkan dapat menjadi solusi nyata bagi pembangunan infrastruktur yang lebih hijau dan mendukung upaya global dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Meskipun meraih prestasi, tim ini mengakui perjalanan mereka tidaklah mudah. Tantangan terbesar adalah mencari material yang kuat, tahan lama, dan tetap ramah lingkungan, serta mempertimbangkan aspek biaya produksi, implementasi, dan penerimaan masyarakat.

"Solusi yang kami tawarkan adalah menggunakan bio-material sebagai bahan utama dalam pembangunan jalan. Dengan memanfaatkan bio-minyak hasil daur ulang dan teknologi MICP, kami berharap bisa menciptakan jalan yang lebih berkelanjutan, efisien, dan punya dampak positif bagi lingkungan," kata Diky.

Selama kompetisi tim ini mendapat banyak masukan dari mentor dan juri, termasuk saran untuk memperhatikan skala penggunaan teknologi dan melakukan studi kelayakan yang lebih mendalam.

"Salah satu masukan dari juri adalah untuk lebih fokus pada aspek implementasi dan studi kelayakan. Mereka menyarankan kami untuk mempertimbangkan bagaimana ide ini bisa diterapkan secara nyata, termasuk dalam hal biaya dan skalabilitasnya," tambah Diky.

Sparkling Team berharap inovasi berbasis penelitian dapat terus berkembang dan diterapkan untuk mengatasi tantangan global, khususnya di bidang keberlanjutan lingkungan. Mereka juga mengajak mahasiswa lain untuk tidak takut mencoba dan terus berinovasi.

"Jangan takut untuk mencoba! Setiap langkah kecil yang kita ambil bisa berdampak besar ke depannya. Terus berinovasi, terus belajar, dan jangan ragu untuk mengejar ide-ide besar kalian," tuturnya.

Keberhasilan tim ini di IIFEST 2025 membuktikan bahwa inovasi anak bangsa mampu bersaing di tingkat internasional dan diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak mahasiswa untuk menciptakan solusi inovatif demi masa depan yang lebih baik.

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025