Jombang - Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono meresmikan fasilitas bangunan di lokasi makam mantan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. "Ini masih fasilitas awal di lingkungan makam. Pembangunan ini sebagai bentuk penghargaan untuk mantan Presiden," katanya ditemui dalam kegiatan tersebut, Minggu. Ia mengatakan, pembangunan lokasi makam itu memang sudah dibicarakan sebelumnya. Selain di tempat itu ada makam mantan Presiden, di tempat itu juga ada makam pahlawan nasional yaitu KH Hasyim Asyari (pendiri organisasi Nahdlatul Ulama atau NU), KH Wahid Hasyim (mantan Menag yang juga ayahanda Gus Dur) serta sejumlah kerabat yang sudah wafat. Pihaknya menyebut, pembangunan akan dilakukan bertahap. Untuk saat ini, sudah selesai dibangun lokasi untuk ziarah yang berada tepat di depan makam. Selain itu, beberapa perlengkapan lain seperti untuk lokasi parkir, fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK), untuk pedagang kaki lima, juga bertahap dibangun. "Untuk saat ini, fasilitas ziarah yang sudah diperbaiki. Nantinya, menyusul fasilitas seperti perpustakaan, museum, sanitasi, dan fasilitas lain," ucapnya. Agung mengatakan, anggaran untuk pembangunan memang sudah dibahas sebelumnya. Diperkirakan, anggaran untuk pembangunan fasilitas di tempat itu mencapai Rp180 miliar. Namun, anggaran itu bukan untuk mengubah lokasi makam, hanya membuat fasilitas di lokasi makam. Untuk makam, dibiarkan apa adanya. "Kalau masalah anggaran, selain dari pusat juga dibantu dari pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten. Selain itu, juga dibantu oleh masyarakat. Porsinya, 40 persen pemerintah, sisanya bantuan dari masyarakat," ucapnya. Sementara itu, KH Salahuddin Wahid mengatakan pembangunan fasilitas di lokasi makam ini merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah. Jumlah kunjungan peziarah semakin lama semakin banyak, sehingga dengan adanya pembangunan tersebut tentunya sangat berarti. "Jika di lantai satu penuh, peziarah bisa di lantai dua. Kegiatan peresmian ini masih tahap satu dan diharapkan segera selesai," ucap adik dari alhmarhum Gus Dur ini. Gus Solah (sebutan akrab KH Salahuddin Wahid, red) mengatakan dengan pembangunan tersebut pelayanan untuk para peziarah juga semakin baik. Mereka bisa nyaman berkunjung ke lokasi makam. Mereka juga bisa lewat belakang pondok, yang sudah dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas. Di Pondok Tebuireng, jumlah kunjungan ke lokasi makam memang semakin tinggi tiap tahunnya. Terlebih lagi, setelah Gus Dur dimakamkan di lokasi pondok tersebut jumlah kunjungan peziarah semakin banyak. Di akhir pekan, jumlah kunjungan bisa mencapai 8.000 peziarah, sementara di hari biasa mencapai angka 2.000 peziarah. Mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia, dan biasanya ketika berkunjung dalam satu rangkaian ziarah wali. Rombongan menteri tersebut tiba di alun-alun Jombang dengan naik helikopter. Rombongan langsung ke pendopo Kabupaten Jombang yang sudah disambut oleh muspida Kabupaten Jombang serta tuan rumah pondok, KH Salahuddin Wahid. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012