"Kita akan masuk kapal Amerika berarti kita masuk negara orang, karena itu kita harus ikuti aturan main negara itu," ucap seorang perwira TNI AL saat bersama tiga wartawan, dua staf penerangan, dan sejumlah anggota TNI AL hendak memasuki kapal perang AS, USS Germantown LSD-42, 3 Juni 2012.
Kiranya, pesan perwira itu tidak berlebihan, karena kapal perang AS yang terlibat dalam latihan bersama antara TNI Angkatan Laut dan Angkatan Laut AS bersandi CARAT di Banongan, Situbondo, Jawa Timur, pada 3-6 Juni 2012 itu layaknya mewakili negara adi kuasa itu di lautan.
Buktinya, 371 kru dan 504 prajurit yang menjadi awak kapal perang AS untuk Asia Pasifik yang berpangkalan di Jepang dan dipimpin seorang komandan perempuan bernama CDR Carol McKenzie itu mencerminkan sikap negara itu yang ketat dalam disiplin, memiliki jadwal penugasan yang rinci, dan sangat profesional.
Sikap itu antara lain ditunjukkan Humas USS Germantown LSD-42 untuk CARAT 2012, Ensign (Letda) Jason Tross. Ia pun menegur seorang penghubung media dari TNI AL, Letda Laut (P) Hudzaifah I. Yaman, karena salah seorang dari dua staf Dinas Penerangan Komando Armada Kawasan Timur (Koarmatim) terpisah dari rombongan pers.
Profesionalisme yang terlihat dalam kedisiplinan juga ada pada semua jadwal kegiatan kapal, bahkan merokok dan makan pun ada jadwalnya, sehingga wartawan yang merokok diluar jadwal yang diatur akan ditegur.
Misalnya, seorang wartawan televisi yang mengikuti perjalanan kapal itu sempat diminta Tross (Humas CARAT 2012 dari AS, Letda Jason Tross) untuk menunggu di ruang makan, lalu dia pun mengambil air minum di ruang itu untuk mengatasi rasa haus, tapi petugas di ruang makan langsung menegurnya.
"Maaf, ya, saya tidak tahu jadwal kegiatan Anda, tapi kami mempunyai aturan bahwa di sini tidak boleh makan atau minum di luar jam makan/minum," papar petugas itu dengan sopan.
Tidak hanya itu, ketika kapal perang AS itu melakukan pendaratan 13 tank amfibi ke Pantai Banongan, maka kru dan wartawan yang berangkat dengan kapal LCU untuk memantau pergerakan tank itu pun didata secara rinci, mulai dari nama, kedudukan/tugas, golongan darah, dan tanda tangan.
Sikap profesional, disiplin yang ketat, dan peraturan atau jadwal penugasan yang rinci itu juga terlihat saat pra-latihan CARAT 2012. Di Laut Jawa, kapal perang USS Germantown LSD-42 sempat hendak melakukan manuver penembakan target dengan meluncurkan "kapal target" dalam jarak tertentu, Minggu (3/6) pukul 14.00 WIB.
Namun, meski Carol McKenzie dan Komandan Satgas CARAT 2012 dari AS, Capt David A Welch, sudah hilir mudik menggunakan teropong untuk memantau pergerakan "kapal target" itu dan sejumlah anggota Angkatan Laut AS juga sudah siap melakukan penembakan itu, namun manuver itu akhirnya dibatalkan karena alasan teknis.
Agaknya, profesionalisme dan disiplin yang ketat serta peraturan dan jadwal kegiatan yang rinci itu membuktikan AS memiliki standar keselamatan yang tinggi.
"Padahal, kita baru masuk Amerika gang (lorong) 4," tukas seorang kawan. Apa maksudnya ?! "Ya, kita naik kapal USS Germantown LSD-42, jadi ibarat masuk Amerika gang 4 nomer 2 (LSD-42). Itu belum masuk kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi, dan negaranya sendiri," kelakar kawan itu berlanjut.
Ya, kita memiliki setumpuk kritik terkait "American character" --watak standar ganda akibat dominasi Yahudi di jajaran eksekutif, legislatif/parlemen, yudikatif, dan bahkan sektor perekonomian--, namun kita bisa sedikit belajar tentang "American attitudes" --sikap yang memiliki standar profesionalisme sangat tinggi.
("Jangan melihat siapa yang mengatakan, tapi dengarlah apa yang dikatakan," begitu Sahabat Ali bin Abi Thalib RA berhikmah. Tentu, bukan semua "American Attitudes" itu harus "diamini" begitu saja, seperti anak kecil yang menyukai kartun "Captain Amerika" daripada Gatotkaca atau Satria Garuda. Bukan). (*)
(edyyakub@yahoo.com)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012