Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Heru Tjahjono menekankan program makan bergizi gratis (MBG) mengedepankan kualitas pangan.
"Program MBG bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi, mendukung pendidikan karakter, dan menggerakkan ekonomi lokal melalui UMKM," katanya saat sosialisasi program MBG di Balai Desa Campurdarat, Kabupaten Tulungangung, Jawa Timur, Senin.
Di Jawa Timur, Kabupaten Tulungagung menjadi salah satu lokasi percontohan pelaksanaan MBG sejak 6 Januari 2025.
Pada tahap awal, MBG di Tulungagung menyasar 1.386 pelajar di Pondok Pesantren Al Azhar, Kedungwaru, dengan menu terdiri dari nasi, ayam goreng, sayur wortel, buah semangka, dan susu.
Dalam kesempatan itu, Legislator Heru memperoleh informasi Pemerintah Kabupaten Tulungagung telah mengalokasikan 15 miliar rupiah dari pos Belanja Tak Terduga (BTT) untuk mendukung program MBG.
Target jangka pendek melayani 3.470 siswa di 25 sekolah sekitar Pondok Pesantren Al Azhar. Namun keterbatasan tenaga juru masak menyebabkan capaian hari pertama hanya 40 persen dari kuota ideal 3.480 porsi.
Legislator Heru Tjahjono menilai pelaksanaannya di Tulungagung menghadapi tantangan teknis dan koordinasi yang perlu diatasi.
"Tiga dapur umum semula direncanakan beroperasi di Pondok Pesantren Al Azhar, Kalidawir dan Beji. Tetapi baru satu dapur di Al Azhar yang aktif dengan kapasitas 3.480 porsi/hari," ujarnya.
Terlepas dari berbagai persoalan pendistribusian MBG yang perlu dibenahi, anggota Komisi IX DPR RI ini menyebut program MBG telah berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal.
"Badan Gizi Nasional bekerja sama dengan petani, peternak, dan nelayan setempat untuk memasok bahan baku makanan bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi," ucapnya.
Editor : A Malik Ibrahim
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025