Paris (ANTARA/AFP) - Seorang wartawan Prancis yang dibebaskan setelah ditahan 33 hari oleh pemberontak FARC Kolombia tiba di Paris, Jumat, dengan membawa surat dari penculiknya untuk Presiden Francois Hollande. Wartawan France 24 Romeo Langlois ditangkap pada 28 April oleh gerilyawan bersenjata berat Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) selama bentrokan dengan pasukan pemerintah Kolombia yang melakukan penyerbuan anti-narkoba di Caqueta, sebuah daerah markas pemberontak di wilayah selatan negara itu. Ia tiba di bandara utama Paris Roissy-Charles de Gaulle dengan penerbangan terjadwal Air France dari Bogota dan disambut oleh sejumlah pejabat yang mencakup Menteri Kebudayaan Aurelie Filippetti. Wartawan yang berusia 35 tahun itu dibebaskan Rabu di desa hutan terpencil San Isidro dan diserahkan kepada delegasi internasional yang mencakup utusan pemerintah Prancis, perwakilan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) dan aktivis perdamaian yang juga mantan Senator Kolombia Piedad Cordoba. Dalam surat kepada Hollande, FARC meminta "negara-negara sahabat, khususnya negara Eropa, membantu mencapai jalan ternegosiasi untuk keluar" dari konflik Kolombia, kata Langlois pada jumpa pers di Kedutaan Besar Prancis di Bogota sebelum meninggalkan Kolombia menuju Paris. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012