Surabaya - Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012 Sub Korwil 05/Nunukan menggelar upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-104 di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, di Alun-alun Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, Senin.
"Hujan yang menguyur Nunukan tidak menghentikan tekad kami untuk tetap menggelar upacara Harkitnas di wilayah perbatasan," kata komandan upacara Mayor Inf Achiruddin Wakil Komandan (Wadan) Sub Korwil 05/Nunukan) kepada ANTARA melalui surat elektronik dari Nunukan.
Dalam kegiatan itu, teriakan lantang dari perwira upacara Kapten Marinir M Ali Wardana (Komandan Tim Peneliti Ekspedisi Khatulistiwa 2012 Sub Korwil 05/Nunukan) saat memulai upacara juga mendapat sambutan hangat dari seluruh peserta upacara yang berjumlah 655 orang, meski tubuh basah akibat diguyur hujan.
"Upacara kali ini sungguh luar biasa, karena tak biasanya ada upacara yang bisa dihadiri oleh seluruh pejabat pemerintah daerah secara lengkap, bahkan sudah hadir Bupati (Bupati Nunukan Basri) kok masih hadir pula Wakil Bupati, ini sungguh luar biasa," ucap Ketua LSM 'Pancasila Jiwaku' (Panjiku) Mansur Rincing.
Setelah upacara usai, seluruh undangan bergeser menuju pelataran Monumen Dwikora (halaman Puskesmas Nunukan) untuk mengikuti jalannya drama kolosal asuhan Mansur Rincing. Mereka berasal dari para pelajar SMKN 01 Nunukan dan SDN 05 Nunukan yang berjumlah 36 personel, serta dua guru dari SDN tersebut.
Drama berdurasi 1,5 jam yang disutradarai oleh penyusun naskah Maszwin itu menceritakan rakyat Nusantara dalam perjuangan mengusir penjajah dan perjuangan rakyat Kalimantan Utara pada masa konfrontasi.
Acara juga diramaikan dengan pidato cilik yang dibawakan oleh Nindia Yunita, seorang siswi kelas 5 SDN 05 Nunukan. Selain itu, Akbar, Yunike, dan Putri Damayanti yang juga siswa/siswi SDN 05 Nunukan pun menyanyikan lagu-lagu perjuangan berjudul "Tanah Airku" dan "Gugur Bunga".
Ditanya alasan memilih tempat atraksi di Monumen Dwikora yang melibatkan para pelajar SMK dan SD tersebut, Mansur Rincing mengaku pemuda Nunukan tidak mau kehilangan sejarah.
"Kalau bukan kita sebagai pemuda generasi penerus bangsa, lantas siapa lagi yang mau menjunjung tinggi perjuangan bapak-bapak kita yang sudah bersusah payah berjuang untuk negeri ini?," katanya.
Sebelumnya (19/5), Tim Ekspedisi Khatulistiwa memperingati Harkitnas dengan meneteskan darah di wilayah perbatasan melalui kegiatan donor darah, pameran foto dokumentasi perjuangan Dwikora, dan pemutaran film untuk meningkatkan jiwa nasionalisme dan patriotisme. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012