Makassar - Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali menyatakan bahwa menjadi kewajiban pihaknya kepada pihak-pihak terkait untuk mengingatkan agar membatalkan konser Lady Gaga di Jakarta, guna melindungi agama-agama yang ada di Indonesia. "Selaku ketua satuan tugas pornografi, hal itu menjadi tugas saya melindungi agama-agama di Indonesia," kata SDA - sapaan akrab Suryadharma Ali - di hadapan peserta Rapat Kerja Kanwil Provinsi Sulsel di Asrama Haji Makassar, Senin. Hadir Dirjen Pendis Nur Syam, Dirjen Bimas Islam Abdul Djamil, para pejabat Kemenag, Kakanwil Kemenag Sulsel Gazali Suyuti. Menag mengatakan, konser Lady Gaga di berbagai tempat sudah menimbulkan penolakan. Rencana konsernya pun di Jakarta menimbulkan kontroversial. Bagi Kemenag, tentu berkewajiban melindungi semua umat. Indonesia, lanjut SDA, kini menghadapi berbagai persoalan yang berkaitan dengan akhlak. Tapi di sisi lain, pihaknya dituding oleh kelompok pendukung konser Lady Gaga sebagai kalangan tak tahu seni, miskin pergaulan internasional. Bahkan ada Ormas yang mengatakan iman kelompok Ormas itu tak goyah walau ada 1000 Lady Gaga di Jakarta. Pernyataan itu, hanya menjaga kelompok. Tapi, Kemenag harus melindungi semua umat. bukan hanya Islam, tapi juga agama-agama lainnya, ia menegaskan. Ia menyatakan pula, jajaran kementerian ini memiliki kewajiban menjaga umat dan generasi penerus dari degradasi moral. Belakangan ini tawuran terjadi di berbagai tempat. Termasuk pula yang kerap terjadi di kota Makassar yang banyak melibatkan mahasiswanya. Mahasiswa jika demo tak bakar mobil tak merasa gagah. Jika tak pecah kaca ruang rektor tak merasa jantan. Ini sikap yang keliru dan harus diluruskan, katanya. "Identitas kegagahan bukan dapat diukur dengan cara bakar ban, unjuk rasa dengan pecahkan kaca dan tindakan lain yang merusak kepentingan umum," katanya. Sudah menjadi kewajiban para pegawai di kemenag menjaga umat dan generasi penerus dari kerusakan moral. Peningkatan kualitas agama dan pendidikan keagamaan merupakan hal yang penting ke depan. Untuk itulah pihaknya mengingatkan agar kultur yang tak sesuai dengan kepribadian bangsa, agama dan etika bangsa hendaknya ditolak. "Jangan membangunkan macan yang sedang tidur," ia mengatakan lagi.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012