Bondowoso - Indah Ayu Lestari (11), anak pertama dari TKI asal Kabupaten Bondowoso Hendri Herawati (27), selalu menangis menanyakan kabar mengenai ibunya yang tewas karena dibunuh di Malaysia.
"Saya dan keluarga sering bingung bagaimana menghibur Indah. kalau adiknya, Permana Adi (4), memang belum banyak tahu tentang ibunya," kata Wiwik, kakak dari Hendri, di Kelurahan Sekarputih, Kecamatan Tegalampel, Bondowoso, Sabtu.
Hendri yang berangkat keluar negeri dengan visa sebagai pelancong ditemukan tewas dengan luka tusuk di leher dan perut, Minggu (6/5) tengah malam waktu Malaysia.
Wiwik menjelaskan bahwa pihaknya berharap agar jasad adiknya itu segera bisa dibawa pulang ke Bondowoso sehingga anak-anak dan keluarga lainnya bisa datang ke kuburannya jika sedang rindu.
"Indah dan Permana ini memang sangat dekat dengan saya, karena ayahnya juga tidak tinggal di sini. Beberapa waktu lalu ayahnya datang ke sini untuk mengihubur anaknya," katanya.
Ia mengaku gembira ketika mendengar kabar bahwa majikan dari korban bersedia membiayai pemulangan jenazah ke Bondowoso. Selain itu, sebelumnya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bondowoso juga berupaya untuk bisa memulangkan jenazah tanpa membebani keluarga.
Kabid Pelatihan, Penempatan dan Penyaluran Kesempatan Kerja (P3KK) Disnakertrans Bondowoso Asep T Herjadi menginformasikan bahwa polisi Malaysia sudah mengizinkan kelurga mengambil jenazah Hendri Herawati.
"Informasi yang kami terima dari KBRI, jenazah sudah bisa diambil. Karena itu KBRI memerlukan surat kuasa dari keluarga untuk mengambil jenazah," katanya.
Menurut Asep, dengan sudah diizinkannya pengambilan jenazah, maka proses pemulangan ke Bondowoso kemungkinan tidak sampai menunggu berbulan-bulan seperti kasus jenazah Suramlah, TKI Bondowoso yang juga tewas di Malaysia.
"Semoga segera bisa dibawa pulang ke Bondowoso, sehingga keluarganya segera memperoleh kepastian," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012