Bangkalan - Sebanyak 11 aktivis Pemuda Progresif Bangkalan, Kamis, berdemonstrasi di depan pintu masuk Bangkalan Plaza di Jalan Halim Perdana Kusuma, guna menolak kehadiran "Hypermart" sebagai investor yang memanfaatkan pasar modern tersebut. "Bangkalan Plaza yang dibangun dengan dana ratusan miliar rupiah itu ternyata dimanfaatkan oleh investor luar. Kami minta Pemkab Bangkalan memenuhi janjinya untuk melakukan pembangunan dengan manfaat yang sebesar-besarnya bagi warga," kata koordinator aksi, Ardiansyah di Bangkalan. Ia menjelaskan, pihaknya bersama elemen lainnya di Bangkalan yang antikapitalisme akan menuntut pemerintah daerah segera realisiasaikan peraturan daerah tentang perlindungan pasar tradisional. “Anggota DPRD Bangkalan jangan banci dan takut pada kekuatan pemodal dari luar Madura. Tolong, pikirkan pedagang kecil yang akan tergerus dengan kehadiran pasar modern tersebut," ucapnya. Para pendemo memulai aksinya dari pasar tradisional dan selanjutnya jalan kaki ke Bangkalan Plaza yang jaraknya sekitar 10 meter, dengan membawa sejumlah poster yang isinya mengecam keberadaan pasar modern tersebut. Pendemo sempat saling dorong dengan polisi, karena dihalangi untuk masuk ke areal dalam Bangkalan Plaza. Sementara Pengelola "Hypermart" di Bangkalan, Wiliam menjelaskan, kehadirannya untuk meningkatkan perekonomian dan investasi di Pulau Madura. "Ketika ada kami di Bangkalan, warga Madura pada umumnya tidak perlu membelanjakan uangnya ke Surabaya yang berarti uang warga Madura tidak akan keluar dari Madura," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012