Surabaya - Besaran asupan nutrisi setiap ibu hamil di Indonesia sangat mempengaruhi kesehatan bayi yang kelak dilahirkan dari rahim mereka. "Banyak penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa berat bayi saat lahir (kurang atau lebih dari yang seharusnya) akan berdampak pada kondisi kesehatannya pada masa depan," kata pakar kesehatan, Saptawati Bardosono, di Surabaya, Selasa. Bahkan, jelas dia, asupan nutrisi yang selalu dikonsumsi oleh ibu hamil berkaitan erat dengan kemungkinan bahwa bayi mereka bisa terkena penyakit kronis. "Misalnya, kegemukan, diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung," ujarnya. Apalagi, ungkap dia, kehidupan bayi tersebut berjalan dalam siklus yang dimulai dengan kehidupan dalam rahim yakni antara sebelum hamil dan kondisi nutrisi ibu selama masa kehamilan. "Kedua kondisi tersebut akan berpengaruh terhadap produk jadinya yaitu bayi baru lahir," katanya. Sementara itu, tambah dia, kini Indonesia menjadi salah satu negara dengan presentase 80 persen kematian terjadi karena faktor penyakit noninfeksi. "Seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, obesitas, serta diabetes melitus tipe dua," katanya. Oleh karena itu, kata dia, pihaknya bekerja sama dengan Perhimpunan Nutrisi Indonesia (INA) yang merupakan lembaga nonprofit berbadan hukum bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya dan PT Nutricia Indonesia Sejahtera berkomitmen terus menyosialisasikan pentingnya nutrisi bagi ibu hamil di pelosok Nusantara. "Salah satu caranya, kami melaksanakan simposium tentang 'The Importance of Early Life Nutrition to Support Long Term Health' di Surabaya tanggal 28 April 2012. Kegiatan itu juga dihadiri praktisi kesehatan dan pakar gizi dan makanan di Kota Pahlawan," katanya. Pada agenda tersebut, lanjut dia, salah satu pembicara yakni Sri Kardjati menyatakan beberapa anak di Jawa Timur mulai mengalami masalah gizi ganda. Selain itu, tingginya prevalensi Kurang Energi Kronis/KEK pada masa usia subur dikhawatirkan meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah (bayi BBLR). "Kami yakin dengan merealisasi berbagai kegiatan sosialisasi nutrisi itu dapat membantu setiap ibu hamil agar anak-anaknya tidak mengalami permasalahan gizi. Bahkan, membantu percepatan pencapaian tujuan pembangunan milenium pada tahun 2015," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012