Pemerintah Kabupaten Ponorogo melalui Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan mendistribusikan 500 dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) ratusan peternak sapi di daerah itu.
“Kami menggunakan anggaran daerah karena vaksin dari pusat belum tersedia. Jumlahnya terbatas mengingat PMK muncul secara tiba-tiba,” kata Kepala Bidang Peternakan, Kesehatan Hewan, dan Perikanan Dispertahankan Kabupaten Ponorogo, Siti Barokah di Ponorogo, Kamis.
Menurut Barokah, pemberian vaksin difokuskan pada daerah hijau atau wilayah yang belum ditemukan kasus PMK.
Langkah ini bertujuan untuk mencegah penyebaran dari daerah yang telah terjangkit.
"Ratusan dosis tersebut telah selesai diberikan kepada sapi dan kambing di wilayah hijau. Namun, pengadaan vaksin lanjutan masih menunggu pergeseran anggaran," jelasnya.
Berdasarkan data Sistem Kesehatan Hewan Nasional (iSIKNAS), hingga kini terdapat 346 ekor sapi di Ponorogo yang terjangkit PMK.
Kasus tersebut tersebar di 16 kecamatan, dari total populasi sapi di Ponorogo yang mencapai 68 ribu ekor.
"Vaksinasi perlu dilakukan secara berkala, minimal enam bulan sekali, untuk memastikan perlindungan terhadap ternak," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025