Penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengatakan pihaknya sudah mengantisipasi masuknya virus Human Metapneumovirus (HMPV) di provinsi setempat dengan melakukan berbagai kebijakan di antaranya meminta masyarakat menunda keberangkatan ke China.

"Hingga saat ini belum ditemukan kasus HMPV di Jatim, namun kami sudah melakukan langkah-langkah antisipasi untuk upaya pencegahan," katanya usai menghadiri kegiatan simulasi makanan bergizi gratis di City Forest Kabupaten Jember, Rabu.

Ia mengatakan, Pemprov Jatim sudah melakukan upaya pencegahan dengan membatasi warga di provinsi setempat tidak melakukan perjalanan ke China atau menunda lebih dulu karena kasus HMPV masih merebak di negara Tirai Bambu itu.

"Keberangkatan kami ke China sudah mulai ditunda. Jika di China sudah merebak kasus HMPV maka penanganannya hampir sama saat menghadapi virus COVID-19," katanya.

Adhy menjelaskan Pemprov Jatim punya pengalaman dalam menghadapi pandemi COVID-19, sehingga tidak perlu khawatir terkait dengan virus HMPV.

"Penyebaran virus HMPV sangat cepat dan potensi akan meluas hampir sama degan COVID-19, namun kami optimistis masa-masa dalam menghadapi virus tersebut bisa semakin baik," ujarnya.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan menyebutkan saat ini di Indonesia belum ada laporan kasus HMPV yang kini tengah merebak di China, dan publik diingatkan untuk waspada, tidak panik dan melakukan langkah-langkah preventif.

Indonesia juga terus memantau perkembangan situasi wabah HMPV di China dan negara-negara lain, dan langkah antisipasi dilakukan melalui peningkatan kewaspadaan di pintu-pintu masuk negara.

HMPV adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, dengan gejala yang mirip flu biasa, seperti batuk, pilek, demam, dan sesak napas. Dalam kasus berat, virus ini dapat menyebabkan komplikasi seperti bronkitis atau pneumonia.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025