Blitar - Sebanyak 12 tahanan yang berstatus pelajar di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Blitar, Jawa Timur, mengikuti ujian nasional tingkat SMP yang diselenggarakan mulai 23-26 April 2012.
Pelaksana Tugas Kepala Seksi Bimbingan Nara Pidana dan Anak Didik Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Blitar, Gatot Heri P, Senin mengemukakan ada 12 anak yang mengikuti UN pada tahun ini.
"Mereka mengikuti UN di SMP Islam plus Agrobisnis Imam Syafi'i di Kecamatan Garum. Mereka memang UN di sekolah itu," katanya mengungkapkan.
Ia mengatakan, anak-anak memang mengaku agak kesulitan untuk mengerjakan soal-soal UN. Namun, mereka tidak patah semangat dan tetap semangat mengerjakan soal ujian sampai selesai.
Ia mengemukakan, Lapas Anak memang sebelumnya sudah menyiapkan berbagai macam pengajaran untuk persiapan UN pada tahun ini. Beberapa di antaranya dengan dari guru-guru yang memang sengaja didatangkan dari luar.
Selain itu, mereka sebelumnya juga belajar kelompok dengan mengulang kembali pelajaran dari guru yang sebelumnya sudah diberikan.
"Kami menganjurkan kepada anak-anak untuk selalu belajar lagi. Mereka juga sering belajar kelompok untuk persiapan UN, biasanya di perpustakaan sekolah," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Islam plus Agrobisnis Imam Syafi'i, Didi Herwianto yang ditemui mengatakan ada 30 anak yang mengikuti UN di sekolahnya dan 12 di antaranya adalah anak-anak dari Lapas Blitar.
"Kami sudah lima tahun ini mengadakan kerjasama dengan pihak Lapas untuk menyelenggarakan UN di sekolah. Kami juga mengajar mereka dengan datang langsung ke Lapas," katanya.
Jumlah peserta UN di Kabupaten Blitar cukup banyak. Ada 14.666 peserta yang terdiri dari 10.702 anak di SMP, 3.955 anak-anak di MTs dan sembilan anak lainnya di SMP Luar Biasa.
Dalam ujian tahun ini ada 31 sub rayon yang menyelenggarakan UN, sementara sekolah yang bisa menyelenggarakan UN sebanyak 109 dan 39 lainnya terpaksa menggabung ke sekolah lain karena tidak memenuhi persyaratan untuk menyelenggarakan UN. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012