Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mulai meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam rangka menghadapi bencana dengan melaksanakan latihan penanggulangan bencana hidrometeorologi, Senin.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Situbondo Sruwi Hartanto mengatakan simulasi penanggulangan bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang, banjir rob, angin puting beliung dan tanah longsor agar lebih siap menghadapi bencana alam.
"Situbondo pada bulan ini memasuki musim hujan dengan intensitas yang cukup tinggi dan dalam keadaan ini bencana terjadi sangat mungkin, oleh karena itu simulasi ini penting agar lebih siap dalam penanganan bencana," kata dia usai simulasi di Lapangan Sakunar, Perum Panji Permai, Situbondo.
Ia juga menyampaikan bahwa puncak musim hujan diprediksi terjadi pada Januari dan Februari 2025, sehingga masyarakat dan seluruh pihak terkait perlu harus siap menghadapi potensi bencana.
Ia menegaskan bahwa latihan penanggulangan bencana hidrometeorologi penting dalam upaya mempersiapkan masyarakat dan semua organisasi terkait termasuk mengantisipasi bencana agar kerusakan yang ditimbulkan bisa diminimalisir.
"Selain itu tujuan lainnya meminimalisir risiko bencana. Bencana itu tidak bisa dihindari, tapi bisa kita sikapi dengan cara kita menyiapkan diri, bagaimana caranya menanggulangi atau menangani bencana," katanya.
Ia juga mengimbau kepada pengendara yang melintas di sepanjang jalan raya pantura Situbondo agar lebih berhati-hati karena khawatir terjadi pohon tumbang saat hujan yang disertai angin.
"Kami minta pengendara yang melintas di jalur pantura Situbondo lebih hati-hati pada musim hujan. Jika hujan deras dan angin lebih baik istirahat sejenak," katanya.
Dari pantauan, simulasi penanggulangan bencana hidrometeorologi dilaksanakan mulai apel pembukaan hingga pelaksanaan simulasi yang diikuti peserta dari Pramuka, Satgas Bencana LPBI NU, PMI, Senkom, PMK dan BPBD.
Mereka dilatih untuk bertindak cepat dalam memberikan pertolongan, penyelamatan serta pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana alam.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024