Pemerintah Kabupaten Lamongan menyalurkan bantuan pupuk non-subsidi sektor perikanan jenis Urea Nitrea kepada 200 Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) yang tersebar di 14 kecamatan yang ada di wilayah setempat.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan bahwa penyaluran bantuan pupuk tersebut bertujuan untuk membantu para petani tambak (petambak) yang tergabung di pokdakan, serta sebagai langkah pemerintah daerah setempat usai pusat mencabut subsidi pupuk bagi petambak.
"Ini adalah komitmen kami dalam membantu memenuhi kebutuhan pupuk para petambak Pokdakan di Lamongan. Budidaya ikan merupakan salah satu potensi unggulan di daerah kami yang produksinya rata-rata mencapai 48 ribu ton per tahun," katanya, di Balai Desa Blawi, Kecamatan Karangbinangun, Jawa Timur, Kamis,
Yuhronur menjelaskan, pupuk merupakan bagian penting bagi petambak untuk menyuburkan tanah miliknya dan berdampak besar pada hasil panen.
Selan itu, kebutuhan pupuk untuk kegiatan tambak juga cukup banyak, karena hingga menuju musim panen masih membutuhkan pupuk.
"Pupuk sangat berperan dalam keberhasilan budidaya ikan di Lamongan. Kebutuhannya juga banyak, karena sampai panen para petani masih melakukan pemupukan," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Kabupaten Lamongan Naila Maharlika mengatakan pada proses penyaluran bantuan pupuk non-subsidi itu dilakukan secara serentak di 14 kecamatan.
"Bupati menyerahkan secara simbolis kepada pokdakan di lima kecamatan, yakni Kecamatan Deket, Glagah, Turi, Kalitengah dan Karangbinangun," katanya.
Naila menambahkan, 200 pokdakan yang mendapatkan bantuan pupuk non-subsidi di 14 Kecamatan adalah Kecamatan Deket, Glagah, Karangrbinangun, Kalitengah,Turi, Sukodadi, Karanggeneng, Laren, Maduran, Pucuk, Babat, Lamongan, Sarirejo dan Tikung.
"Setiap pokdakan secara aturan berisikan minimal 10-25 orang dan mendapatkan 500 kilogram pupuk. Semoga tahun 2025 ada bantuan lagi," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024