Sebanyak 6.500 pelajar jenjang pendidikan kelas tiga SMP atau sederajat berusia 15 tahun di Kota Malang, Jawa Timur disiapkan untuk mendapatkan imunisasi human papilomavirus (HPV) dari Polresta Malang Kota bersama pemerintah setempat.
Kepala Polresta Malang Kota Komisaris Besar Polisi Nanang Haryono di Kota Malang, Selasa, mengatakan imunisasi HPV kepada ribuan pelajar yang berstatus remaja itu akan dilakukan serentak di lima wilayah kecamatan.
"Pelaksanaan imunisasi ini diselenggarakan di lima wilayah kecamatan. Untuk gebyarnya dilaksanakan Jumat (20/12) di SMP Negeri 3 Kota Malang. Ada 6.500 siswi SMP uang akan mendapatkan imunisasi," kata Nanang.
Dia menyatakan imunisasi ini penting dilakukan sebagai perlindungan para perempuan agar terhindar dari kanker serviks.
"Selain memiliki tugas menegakkan hukum, kami juga berupaya menyelamatkan generasi penerus bangsa," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Suwarjana menyebut ribuan pelajar yang akan mengikuti imunisasi HPV merupakan pelajar SMP dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), baik negeri maupun swasta.
Pihaknya juga segera menerbitkan surat pemberitahuan kepada semua kepala sekolah terkait pelaksanaan imunisasi ini.
"Seperti di Kecamatan Blimbing itu ditempatkan di SMP Negeri 20, Kecamatan Kedungkandang itu di SMP Negeri 21, terus di Kecamatan Lowokwaru di SMP Sabiliallah," ujarnya.
Dia meminta kepada seluruh orang tua di Kota Malang, khususnya yang memiliki anak berusia 15 tahun supaya diikutkan dalam kegiatan imunisasi ini.
"Gratis, tapi kalau di luar itu bayar mahal sekali," ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Husnul Muarif menyatakan melalui hasil pemeriksaan dengan metode inspeksi visual asam asetat (IVA) dalam kurun waktu beberapa tahun ke belakang ditemukan puluh perempuan mengidap gejala awal kanker serviks.
"Seperti di tahun 2023 ada sekitar 51an (perempuan) terdeteksi kanker serviks tahap awal," kata Husnul.
Menurutnya imunisasi HPV ini merupakan penanganan dini terhadap potensi terjangkit kanker serviks. Selain itu, masyarakat diimbau agar senantiasa menjaga kesehatan pada organ reproduksi.
"Kemudian juga memastikan kebersihan sanitasi karena bisa berdampak pada kesehatan reproduksi," ucap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Kepala Polresta Malang Kota Komisaris Besar Polisi Nanang Haryono di Kota Malang, Selasa, mengatakan imunisasi HPV kepada ribuan pelajar yang berstatus remaja itu akan dilakukan serentak di lima wilayah kecamatan.
"Pelaksanaan imunisasi ini diselenggarakan di lima wilayah kecamatan. Untuk gebyarnya dilaksanakan Jumat (20/12) di SMP Negeri 3 Kota Malang. Ada 6.500 siswi SMP uang akan mendapatkan imunisasi," kata Nanang.
Dia menyatakan imunisasi ini penting dilakukan sebagai perlindungan para perempuan agar terhindar dari kanker serviks.
"Selain memiliki tugas menegakkan hukum, kami juga berupaya menyelamatkan generasi penerus bangsa," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Suwarjana menyebut ribuan pelajar yang akan mengikuti imunisasi HPV merupakan pelajar SMP dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), baik negeri maupun swasta.
Pihaknya juga segera menerbitkan surat pemberitahuan kepada semua kepala sekolah terkait pelaksanaan imunisasi ini.
"Seperti di Kecamatan Blimbing itu ditempatkan di SMP Negeri 20, Kecamatan Kedungkandang itu di SMP Negeri 21, terus di Kecamatan Lowokwaru di SMP Sabiliallah," ujarnya.
Dia meminta kepada seluruh orang tua di Kota Malang, khususnya yang memiliki anak berusia 15 tahun supaya diikutkan dalam kegiatan imunisasi ini.
"Gratis, tapi kalau di luar itu bayar mahal sekali," ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Husnul Muarif menyatakan melalui hasil pemeriksaan dengan metode inspeksi visual asam asetat (IVA) dalam kurun waktu beberapa tahun ke belakang ditemukan puluh perempuan mengidap gejala awal kanker serviks.
"Seperti di tahun 2023 ada sekitar 51an (perempuan) terdeteksi kanker serviks tahap awal," kata Husnul.
Menurutnya imunisasi HPV ini merupakan penanganan dini terhadap potensi terjangkit kanker serviks. Selain itu, masyarakat diimbau agar senantiasa menjaga kesehatan pada organ reproduksi.
"Kemudian juga memastikan kebersihan sanitasi karena bisa berdampak pada kesehatan reproduksi," ucap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024