Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mendirikan posko siaga darurat bencana di area Monumen Arek Lancor sebagai upaya untuk memberikan pelayanan cepat jika terjadi bencana alam.
"Posko siaga darurat bencana ini hingga empat bulan ke depan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Pemkab Pamekasan Akhmad Dofir Rosidi saat meninjau posko itu, Senin malam.
Ia menjelaskan posko yang didirikan di pusat kota itu sebagai pusat komando, pusat koordinasi lintas daerah dari semua kecamatan se-Kabupaten Pamekasan.
Selain personel dari BPBD Pemkab Pamekasan, sejumlah instansi lain dan tim relawan juga bergabung di posko ini, antara lain dari Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) Pamekasan, pramuka, Palang Merah Remaja (PMR), Palang Merah Indonesia (PMI), petugas dari Dinas Perhubungan (Dishub), polisi, TNI, dan tim kesehatan dari Dinas Kesehatan Pemkab Pamekasan.
"Berbagai jenis peralatan yang mendukung kinerja petugas penanggulangan bencana telah kami siapkan, antara lain perahu karet, mesin pemotong kayu, alat pelindung diri, dan mobil ambulans," katanya.
Ia mengatakan posko darurat tersebut akan dijaga selama 24 secara bergantian.
Untuk memudahkan koordinasi bagi masyarakat umum, pihaknya juga menyediakan saluran informasi melalui nomor WhatsApp (WA) yakni di nomor 081288006247 dan 087819990247.
"Tujuannya untuk memudahkan masyarakat menginformasikan kepada kami, apabila terjadi bencana, sehingga kami bisa bergerak cepat menuju lokasi kejadian," katanya.
Berdasarkan hasil kajian risiko bencana, lanjut dia, Kabupaten Pamekasan memiliki beberapa potensi bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, dan angin puting beliung.
Kecamatan yang masuk daerah rawan banjir meliputi Kecamatan Pamekasan, Palengaan, Pegentenan, dan Kecamatan Pademawu. Sedangkan rawan angin puting beliung dan angin kencang antara lain di Kecamatan Proppo, Galis dan Kecamatan Larangan.
Sementara daerah yang rawan terjadi bencana tanah longsor adalah Kecamatan Kadur, Pakong, Pasean, dan Batumarmar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024