Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mempunyai 16 guru besar atau profesor baru yang akan menjalani prosesi pengukuhan terbagi dalam tiga hari mulai Selasa besok sampai Kamis.

"Alhamdulillah dengan tambahan guru besar sejumlah 16 ini, tahun ini Unair kurang lebih ada 62 guru besar baru,” kata Rektor Unair Prof Dr Mohammad Nasih di Surabaya, Senin.

Menurut Prof Nasih, bertambahnya guru besar juga akan berdampak pada penguatan kebermanfaatan bagi masyarakat.

“Saya yakin dengan bertambahnya guru besar, Unair akan jauh lebih kuat lagi dan tentu Unair akan mampu memberikan manfaat bagi bangsa, negara, dan umat manusia,” ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa saat ini total guru besar yang sudah dikukuhkan oleh Unair yakni berjumlah 372 orang.

"Dengan bertambahnya 16 guru besar ini, maka Unair total sudah punya 372 guru besar. Dari sisi persentase, berarti sama dengan 17 persen dosen merupakan guru besar,” ujarnya.

Menurutnya, tugas dosen dan tugas guru besar tidak hanya menerapkan ilmu melainkan juga mengembangkan ilmu.

"Namun, perlu juga untuk mendiseminasikan ilmu agar orang lain juga bisa merasakan manfaatnya,” ucapnya.

Bagi Prof Nasih, kontribusi perguruan tinggi bukan tentang seberapa banyak memberikan uang, melainkan seberapa banyak ilmu dan inovasi yang dihasilkan.

Prof Nasih berpesan kepada para guru besar untuk terus menunjukkan kompetensinya dan memberikan kebermanfaatan.

“Tunjukkan teman-teman semua adalah orang yang punya kompetensi, punya ilmu tentunya bermanfaat bagi umat manusia,” katanya.

Enam belas guru besar tersebut adalah: Prof Helmy Yusuf, S.Si., Apt., M.Sc., Ph.D. dalam Bidang Ilmu Teknologi dan Formulasi Sediaan Solida (Fakultas Farmasi), Prof. Dr. Nur Chamidah, S.Si., M.Si. dalam Bidang Ilmu Pemodelan Regresi Nonparametrik dan Semiparametrik Multirespon (Fakultas Sains dan Teknologi).

Prof. Dr. Sarkawi, S.S., M.Hum. dalam Bidang Ilmu Sejarah Revolusi (Fakultas Ilmu Budaya), Prof. Dr. Arifa Mustika, dr., M.Si. dalam Bidang Ilmu Imunofarmakologi (Fakultas Kedokteran), dan Prof. Dr. Tuti Budirahayu, Dra., M.Si. dalam Bidang Ilmu Sosiologi Pendidikan (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik).

Selanjutnya, Prof. Dr. Falih Suaedi, Drs., M.Si. dalam Bidang Ilmu Manajemen Publik (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), Prof. Dr. Indeswati Diyatri, drg., M.S. dalam Bidang Ilmu Biokimia Penyakit Jaringan Periodontal (Fakultas Kedokteran Gigi) serta Prof. Dr. Khusnul Ain, S.T., M.Si dalam Bidang Ilmu Tomografi dan Spektroskopi Impedansi Elektrik (Fakultas Sains dan Teknologi).

Prof. Nur Wulan, Dra., M.A., Ph.D. dalam Bidang Ilmu Kajian Maskulinitas (Fakultas Ilmu Budaya), Prof. Dr. Rahmat Setiawan, S.E., M.M. dalam Bidang Ilmu Manajemen Keuangan Perusahaan (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) dan Prof. Dr. Kismiyati, Ir., M.Si. dalam Bidang Ilmu Arthropoda Parasit Ikan (Fakultas Perikanan dan Kelautan).

Prof. Dr. Imron Mawardi, S.P., M.Si. dalam Bidang Ilmu Investasi dan Keuangan Islam (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Prof. Dr. Liliek Susilowati, S.Si., M.Si. dalam Bidang Ilmu Teori Graf (Fakultas Sains dan Teknologi), dan Prof. Dr. Aminatun, Ir., M.Si. dalam Bidang Ilmu Biomaterial Jaringan Keras (Fakultas Sains dan Teknologi).

Kemudian Prof. Ferry Efendi, S.Kep.Ns., M.Sc., Ph.D. dalam Bidang Ilmu Keperawatan Komunitas (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) dan Prof. Baiq Lekar Sinayang Wahyu Wardhani, Dra., M.A., Ph.D. dalam Bidang Ilmu Pembangunan Internasional dan Isu Global (Fakultas Keperawatan).

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Astrid Faidlatul Habibah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024