Pemerintah Provinsi Jawa Timur, mengoptimalkan mesin pompa guna mempercepat proses penyedotan debit air yang meluap ke pemukiman warga akibat hujan deras yang mengguyur di Kabupaten Jombang dan Mojokerto.

"Untuk sementara tiga mesin pompa kami optimalkan untuk menormalisasi debit air di pemukiman warga agar segera surut. Alhamdulillah ini sudah mulai surut. Nanti kami siapkan Ampibi Ponton untuk mempercepat penyurutan genangan air. Kami juga akan cek terkait dengan pengerukan-pengerukan supaya aliran air bisa mengalir dengan cepat," kata Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Timur Adhy Karyono di Jombang, Sabtu.

Pj Gubernur Jatim menambahkan semua tim gabungan dari BPBD, BBWS, Dinas PU Sumber Daya Air dan Dinas Sosial baik Provinsi maupun Kabupaten bekerja keras.

Ia bersama Menteri Sosial (Mensos) RI Saifullah Yusuf atau Gus Ipul juga sudah meninjau secara langsung lokasi bencana banjir dan posko pengungsian yang berada di Kabupaten Jombang dan Mojokerto.

"Tadi banyak sekali enceng gondok dan sudah diambil semua, tinggal di normalisasi dari ujung, karena debit airnya sangat banyak dan itu sudah mulai dangkal. Dari BBWS juga udah masuk ekskavator (mesin pengeruk), kami sama-sama menyelesaikan itu," kata dia.

Setelah menyisir lokasi banjir, Pj. Gubernur Adhy bersama Mensos juga melihat langsung kondisi warga yang berada di lokasi pengungsian. Untuk lokasi pengungsian warga terdampak banjir di Kabupaten Jombang berada di tiga titik yaitu Balai Desa Jombok dengan jumlah pengungsi sejumlah 75 jiwa, Balai Desa Blimbing sebanyak 115 jiwa dan Balai Dusun Plosorejo sebanyak 29 pengungsi.

Sedangkan di wilayah Kabupaten Mojokerto, terdapat sembilan lokasi pengungsian dengan jumlah total pengungsi sebanyak 406 jiwa.

Pj Gubernur Adhy Adhy pun memastikan bahwa seluruh kebutuhan dasar para pengungsi di kedua daerah terdampak banjir tersebut akan terpenuhi selama di tempat pengungsian.

"Kami pastikan seluruh kebutuhan para pengungsi baik yang dewasa maupun yang anak-anak akan terpenuhi semua baik logistik, pakaian, kasur, selimut, matras sampai kebutuhan yang bersifat privasi seperti pakaian dalam kita akan penuhi. Intinya semua akan kita penuhi," kata dia.

Menurut dia, yang terpenting bahwa warga pengungsi semuanya merasakan senang dan bahagia serta tidak terbebani dengan musibah bencana banjir yang melanda daerah mereka.

Pihaknya juga terus melakukan koordinasi dan sinergi baik dengan lintas sektor vertikal maupun horisontal dalam percepatan penanganan bencana dan pemenuhan kebutuhan masyarakat terdampak.

Ia pun berharap, Kondisi di kedua daerah baik Kabupaten Jombang dan Kabupaten Mojokerto segera teratasi dengan cepat dan baik, sehingga masyarakat bisa beraktivitas kembali menjalani kehidupan sehari-hari.

"Semoga semuanya segera selesai, semua warga bisa kembali ke rumah masing-masing dan beraktivitas seperti sedia kala. Semoga apa yang kita upayakan untuk menangani masalah banjir ini mendapat rida dan kemudahan dari Allah SWT," ujar dia.

Hujan lebat dengan intensitas tinggi selama berhari-hari yang mengguyur Kabupaten Jombang dan Mojokerto. Hal ini mengakibatkan terjadinya debit air sungai naik, sehingga meluap ke pemukiman warga dengan ketinggian 1 meter yang berada di wilayah Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang dan Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.

Untuk yang di wilayah Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang, terdapat beberapa titik yang terdampak banjir, di antaranya Dusun Kedungmacan, Desa Kedung Betik, Dusun Kampungturi dan Dusun Sambigelar, Kecamatan Pojok Kulon, lalu Dusun Sapon, Desa Jombatan, Dusun Beluk, Desa Jombok dan Dusun Kedondong, Desa Blimbing.

Bencana banjir di wilayah Jombang ini juga menyebabkan 400 unit rumah dengan jumlah 535 KK terdampak. Akses jalan tidak bisa dilewati, serta area persawahan masyarakat yang tergenang air.

Sedangkan di wilayah Kabupaten Mojokerto wilayah yang terdampak berada beberapa titik di Kecamatan Sooko, yaitu Dusun Tempuran dan Dusun Bekucuk yang berada di Desa Tempuran, lalu Dusun Pendowo, Dusun Sanggrahan dan Dusun Sidonganti yang kesemuanya berada di wilayah Desa Ngingasrembyong.

Dari banjir ini total rumah yang terdampak sebanyak 867 unit dengan jumlah KK sebanyak 200 KK, selain itu juga ada 4 unit fasilitas umum tidak bisa digunakan karena genangan air.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024